Fahri: Saya Bela Boediono? Ketua KPK Keliru!

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah mendikte pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dianggap tidak paham dengan pola pikirnya terkait pemeriksaan Wakil Presiden (Wapres) Boediono.

Fahri mengatakan, pernyataannya saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan KPK, Senin (2/12/2013), sebagai sindiran kepada komisi itu. Sebab, KPK hingga saat ini tidak memberikan kepastian hukum terhadap Boediono.

"Pimpinan KPK harus belajar memahami gambar besar dari pikiran saya. Karena saya termasuk yang percaya bahwa gambar besar dari persoalan itu, dunia ini dirusak oleh satu dari dua jenis manusia. Mereka bekerja saja tanpa berpikir," kata Fahri, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/12/2013).

Menurut dia, Ketua KPK Abraham Samad keliru jika menganggap dirinya membela Boediono dalam kasus bailout yang merugikan keuangan negara senilai Rp6,7 triliun itu.

"Keliru dia. Saya itu mau mengajak mereka bekerja dengan cara lain. Karena mereka itu bekerja tidak ada hasil," tegas Fahri.

Sebab, lanjut dia, keterlibatan Boediono dalam kasus Century sudah cukup jelas. Dia justru mendesak agar KPK segera menangkap mantan gubernur Bank Indonesia itu.

"Saya ini dari dulu justru minta agar KPK segera tangkap Boediono dan tetapkan tersangka. Tapi KPK ini tidak berani. Abraham itu kan tidak sampai pikirannya kesana," kata anggota Komisi III DPR itu.

Sebelumnya, Fahri memang meminta KPK tidak memeriksa Boediono karena adanya desakan dari beberapa pihak. Sebab, pemberantasan korupsi bukan karena desakan publik.

"Jangan juga KPK memeriksa Boediono karena ada desakan-desakan. Jangan mau ditepuk-tepuk (apresiasi). Sudahlah kita hentikan semua ini," kata Fahri saat RDP dengan KPK, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (2/12/2013).

Saat menanggapi pernyataan Fahri, Ketua KPK Abraham Samad memahaminya sebagai pembelaan terhadap Boediono terkait pemeriksaan dalam kasus bailout Bank Century. (inilah)





Sumber : Facebook Artati Sansumardi