Mantan
pemilik Bank Century, Robert Tantular pernah meminta KPK mengusut dana
talangan (bailout) triliunan rupiah yang tidak jelas ke mana mengalir.
Sebab, penyelamatan bank itu, cukup hanya Rp1 triliun. Justru Partai
Demokrat menganggapnya aneh. Sebab, perampok Century sebenarnya adalah
dia sendiri.
“Pernyataan Robert itu aneh. Justru dia sendiri yang menghancurkan Century. Robert itu perampok Century, tetapi sekarang malah mengeluarkan pernyataan yang menyerang langkah-langkah pemerintah selamatkan Century. Uang Rp1 triliun itu, hanya untuk ganti surat berharga Robert yang bodong (palsu-red),” kata anggota Timwas Century DPR asal Fraksi Demokrat, , Achsanul Qosasi di Jakarta, Senin (23/09).
Menurut dia, masalah perbankan tidak bisa diprediksi, saat bleeding. Sebab, tim dari Bank Indonesia (BI) menyiapkan Rp 9 triliun. “Ternyata yang dibutuhkan hanya Rp 6,7 triliun. Sebanyak Rp 4 triliun dikeluarkan secara cash, Rp 2 triliun berupa SUN (Surat Utang Negara-red). Tidak sebesar yang
“Pernyataan Robert itu aneh. Justru dia sendiri yang menghancurkan Century. Robert itu perampok Century, tetapi sekarang malah mengeluarkan pernyataan yang menyerang langkah-langkah pemerintah selamatkan Century. Uang Rp1 triliun itu, hanya untuk ganti surat berharga Robert yang bodong (palsu-red),” kata anggota Timwas Century DPR asal Fraksi Demokrat, , Achsanul Qosasi di Jakarta, Senin (23/09).
Menurut dia, masalah perbankan tidak bisa diprediksi, saat bleeding. Sebab, tim dari Bank Indonesia (BI) menyiapkan Rp 9 triliun. “Ternyata yang dibutuhkan hanya Rp 6,7 triliun. Sebanyak Rp 4 triliun dikeluarkan secara cash, Rp 2 triliun berupa SUN (Surat Utang Negara-red). Tidak sebesar yang
Sebelumnya,
dalam pemeriksa secara maraton pekan lalu, mantan Dirut sekaligus
pemilik Bank Century, Robert Tantular menganggap Rp 1 triliun sudah
cukup untuk menyelamatkan Bank Century, saat krisis 2008. Dengan uang
itu, Century seharusnya tidak kolaps, sehingga pemerintah tak perlu
mengeluarkan dana talangan Rp6,7 triliun itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar