Qailullah Kang Aher - Bulan Sabit Kembar

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

13 November 2014

Qailullah Kang Aher

Subuh belum tiba ketika semburat biru cahaya lampu rotator mobil patwal gubernur Jawa Barat itu menerangi halaman gedung Pakuan. Menelusuri belokan sepanjang perjalanan menuju Tasikmalaya, atau Pangandaran, Jakarta, dan pelosok pelosok Jawa Barat lainnya.

Jawa Barat belumlah terbilang maju, pekerjaan kang Aher belumlah tuntas. 2008 lalu, kira beliau dengan menaikkan pembangunan 100% ruang kelas baru, dari 300 menjadi 600 pertahun. Keren sudah, bahkan angka 18.000 di akhir periode pertamanya tidaklah menyelesaikan seluruhnya masalah peningkatan kualitas SDM rakyat Jawa Barat itu.

Dengan anggaran yang ada, menjaga infrastruktur Jawa Barat agar kemantapannya berada di angka 90 – 100% dalam perubahan musim kemarau dan hujan, membutuhkan perencanaan tajam dan matang.

Besok ini ada beberapa program pembangunan besar yang menunggu, PON 2016, Bandara Kertajati, beberapa ruas TOL baru, monorel Jawa Barat dst, Masjid Tegalega. Ahh.. sulit membayangkan betapa ketat pengawalan yang harus dilakukan terhadap semua pekerjaan itu.

Gerilya kegiatan dari satu titik ke titik lain, memastikan, memberi arahan, memotivasi, menghitung, mencari peluang lompatan, tiba tiba mentari telah menghilang. Di rumah sana, telah menunggu beberapa tamu yang ada keperluan. Hari telah berganti ketika kang Aher tiba di kediamannya.

Kebutuhan Ilahiyahnya mesti tetap terpenuhi, karena dari sanalah ruh kepemimpinan berasal, karena dari sanalah sumbernya, hikmah-hikmah mengalir dari setiap ceramah, arahan, pidatonya. Karena dari sanalah mulanya, lahirnya kekuatan menjalankan pemerintahan.

Kapan waktunya bagi beliau memenuhi kebutuhan kebutuhan Ilahiyah tersebut?
Tidak sulit menemukan kang Aher sedang shalat Dhuha di ruang kerjanya, di rest area. Menjadi pemandangan biasa bagi kami menyaksikan kang Aher menghabiskan satu dua jam penerbangan membaca Kalam Ilahi, atau di mobil, atau sesekali di lembayung senja pakuan.

Lalu…

Dari semua kesibukan itu, ada kalanya letih raga tak lagi tertahan, ada kalanya  dalam sekian detik beliau terlelap di kesendiriannya, entahlah waktu sesingkat itu apakah cukup mengganti lelahnya. Seperti yang kami jumpai Zhuhur tadi usai Shalat berjamaah, hanya sekejap.

Semoga Allah menjagamu..




Sumber : dakwatuna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here