Penduduk di sepanjang perbatasan dengan Palestina diberikan waktu 48 jam untuk pergi
Mesir mulai menghancurkan rumah-rumah di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza sebagai bagian dari rencana pembuatan wilayah penyangga selebar 500 meter untuk mencegah penyelundupan senjata.
Penduduk yang tinggal di sepanjang perbatasan dengan wilayah Palestina itu diberikan waktu 48 jam—dan dijanjikan akan diberikan ganti rugi—untuk meninggalkan rumah mereka.
Wilayah penyangga itu termasuk parit berisi air untuk mencegah pemakaian terowongan.
Media Mesir menuduh pemerintah Hamas Gaza membantu milisi di Semenanjung Sinai. Hamas menyangkal tuduhan tersebut.
Pekan lalu, lebih dari 30 tentara Mesir tewas karena serangan bom terhadap sebuah pos militer di Sinai.
Setelah pengeboman, Presiden hasil kudeta Mesir Abdul Fattah Al-Sisi meloloskan aturan yang memberikan wewenang bagi militer untuk melindungi prasarana pemerintah, termasuk pembangkit listrik, jalan utama dan jembatan.
Dia juga menyatakan diterapkannya keadaan darurat selama tiga bulan di Sinai.
Para pengecamnya mengatakan langkah ini memungkinkan militer kembali turun ke jalan dan mengajukan warga sipil ke pengadian militer.
Sumber : salam.online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar