Drama penyusunan kabinet Jokowi-JK berakhir sudah. Ahad (26/10), jelang matahari terbenam, Presiden Jokowi mengumumkan nama-nama menteri yang akan menjadi pembantunya dalam Kabinet Kerja. Dan menariknya, ada rasa PKS di dalamnya.
Ya, meski partai dakwah itu sudah mendeklarasikan sebagai partai diluar pemerintahan, namun ada rasa PKS yang tak terelakkan. Silakan simak baik-baik 34 nama menteri yang disebutkan Jokowi. Tak satupun ada nama ketua umum partai politik. Tidak ada nama Wiranto dan Muhaimin Iskandar, dua orang ketua umum partai pendukung Jokowi-JK yang digadang-gadang akan menjadi menteri.
Ini tentu menjadi sejarah baru dalam pemerintahan setelah selama ini selalu saja ada rangkap jabatan dalam kabinet. Di periode terakhir SBY, tercatat ada Hatta Rajasa, Muhaimin Iskandar, Suryadharma Ali. Mereka menjadi menteri dan di saat yang sama juga menjabat ketua umum partai.
Apa yang dilakukan Jokowi sepertinya terinspirasi dari PKS. Sejak era Presiden Gus Dur hingga SBY, kader-kader PKS yang menjadi menteri tak pernah merangkap jabatan sebagai orang nomor satu di partainya. Bahkan, mereka mengundurkan diri sebagai ketua umum partai seperti yang dilakukan Nur Mahmudi Ismail dan Tifatul Sembiring. Karena itu, saya berani mengatakan bahwa ada rasa PKS di dalam kabinet kerja dengan melihat fakta sejarah.
Kita pun patut memberikan apresiasi kepada Jokowi karena telah memberikan tradisi baru. Dan di tengah nama-nama menteri yang bermasalah, tradisi ini menjadi hal positif dan memberikan secercah asa.
Selamat bekerja kabinet kerja.
Erwyn Kurniawan
Pemerhati Politik Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar