"Saya Jokowi, bagian dari Islam yang rahmatan lil alamin. Islam yang hidup berketurunan dan berkarya di negara RI yang memegang teguh UUD 45. Bhinneka Tunggal Ika adalah rahmat dari Tuhan," demikian Jokowi, Sabtu (24/5) lalu.
Jokowi juga bilang dirinya bukan bagian dari kelompok yang mengaku Islam yang punya tujuan mewujudkan negara Islam. Dia pun menyatakan bukan bagian dari Islam yang menciptakan perang bagi sesama Islam.
"Saya bukan bagian dari Islam yang arogan dan menghunus pedang di tangan dan di mulut. Saya bukan bagian dari Islam yang suka menjejerkan fustun-fustun-nya," ujarnya.
Menanggapi siaran pers Jokowi tersebut, pemerhati hukum yang juga politisi Gerindra, Martimus Amin mencermati ada tiga poin dari pernyataan Jokowi dinilainya sangat meresahkan umat Islam.
Pertama, Islam adalah menindas agama lain. Kedua, Islam adalah arogan dan menghunus pedang di tangan dan di mulut, serta ketiga subtansinya menyatakan Islam adalah suka menjejerkan fustun-fustun-nya.
"Perlu diingat bahwa di dalam kalimat, kurang satu suku kata saja atau dirubah satu suku kata, substansinya bisa lain," jelas Amin.
Menurut dia, apa yang dipaparkan Jokowi dalam siaran pers itu telah melecehkan ajaran Islam. Berbeda artinya bila kalimatnya ditambahi satu suku kata, misalnya, "Saya bukan bagian dari (umat) Islam yang menindas agama lain."
"Hanya ditambahkan satu suku kata; 'umat' saja arti dan substansinya berbeda," tegasnya
SUMBER
Yg pasti Islam itu Rahmatan lil alamin kalo gak begitu ya bukan islam
BalasHapusYg pasti itu Islam mengharuskan terjalin Ukhuwah Is
Amiah. Kalau ug memprovokasi permusuhan di kalangan umat islam ya jelas bukan islam
Yg pasti Islam itu Islam itu Santun lemah lembut, Keberanian dan kegagahan itu muncul demi melawan kejahatan Kepada Alloh dan atau kemanusiaan kalo yg arogan pasti bukan Islam
Yang pasti Islam itu berusaha mewujudkan kebahagiaan keluarga di dunia dan akhirat jadi kalau yang menciptakan ketidak harmonisan keluarga ya bukan Islam
Jadi kita semua Islam apa bukan?