Anggota dewan pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarak turut hadir dalam acara deklarasi guru besar dan cendekiawan mendukung pasangan Prabowo - Hatta di Balai Kartini. Namun dia datang bukan karena ikut mendeklarasikan Partai Demokrat berkoalisi dengan Prabowo - Hatta.
"Saya datang ke sini pribadi atas nama guru besar dan dibolehkan," ujar Ahmad di Balai Kartini, Selasa (27/5)
Ahmad menegaskan sikap Partai Demokrat yang akan diambil adalah netral. "Kita netral tapi tak golput, kita menjadi bagian masyarakat yang ikut memilih, ini namanya bebas aktif," kata Ahmad.
Dia juga menjelaskan, Partai Demokrat tidak berkoalisi namun nantinya akan mendukung pasangan Prabowo - Hatta pada pilpres mendatang. "Saat munas tidak ada suara opsi memilih Jokowi sama sekali sedangkan Prabowo 22 persen, lalu 21 persen koalisi dengan Golkar dan paling banyak 56 persen memilih netral," ungkap Ahmad.
Dia membantah hasil munas tersebut adalah sikap politik yang akan diambil Partai Demokrat dalam memilih opsi koalisi. "Memang tidak berkoalisi, kita hanya memilih, koalisi itu ikut dalam pemerintahan, minta jabatan, tapi Demokrat tidak minta jabatan," kata Ahmad.
Menurutnya alasan para kader dalam memilih saat munas adalah berdasarkan kesamaan platform. Menurut Mubarok, Partai Demokrat dan Gerindra punya platform yang hampir sama.
"Kami memilih pasangan yang platformnya sama dengan Demokrat kita cenderung memilih Prabowo, dan itu akan ditentukan pada tanggal 1 Juni nanti, walaupun begitu pasangan yang memiliki platform yang sama ya ini," pungkasnya.
Sumber : merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar