Efektifnya seruan pemboikotan pemilu yang ditunjukkan dengan minimnya jumlah pemilih, memaksa pemerintahan kudeta di Mesir untuk memperpanjang masa pemungutan suara hingga Rabu (28/5).
Panitia pemilu beralasan bahwa penyembab minimnya pemilih adalah cuaca yang panas sehingga perlu ditambah satu hari dari jadwal sebelumnya, yang direncanakan hanya berlangsung dua hari, 26-27 Mei 2014.
Panitia pemilu beralasan bahwa penyembab minimnya pemilih adalah cuaca yang panas sehingga perlu ditambah satu hari dari jadwal sebelumnya, yang direncanakan hanya berlangsung dua hari, 26-27 Mei 2014.
Abdurrahman Yusuf Al-Qaradhawi (alalemya.com)
Dalam hal ini, pemilih yang tidak terdaftar boleh memilih dengan hanya menunjukkan kartu identitas, sesuai aturan yang dibuat panitia pemilu negara tersebut saat ini.
Aktivis politik dan penyair, Abdurrahman Yusuf Al-Qaradhawi (putra keenam Syaikh Al-Qaradhawi), melalui akunnya di Twitter, menyatakan bahwa meskipun ditambah hingga seminggu lagi, rakyat Mesir tidak akan pergi ke TPS untuk ‘merestui rezim militer’ dengan suaranya.
Lebih lanjut, Abdurrahman meminta para pelaku dan pendukung rezim kudeta saat ini untuk bersabar dan menunggu gelombang revolusi selanjutnya yang akan menggulingkan rezim yang tidak didukung oleh rakyat Mesir tersebut.
Sumber : Dakwatuna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar