Kesesatan Ajaran Syi'ah (Buku Fatwa MUI Jatim Tentang Syi'ah) - Bulan Sabit Kembar

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

21 April 2014

Kesesatan Ajaran Syi'ah (Buku Fatwa MUI Jatim Tentang Syi'ah)


KEPUTUSAN FATWA
MAJELIS ULAMA INDONESIA
(MUI) PROP. JAWA TIMUR
No. Kep-01/SKF-MUI/JTM/I/2012
Tentang :
TENTANG KESESATAN AJARAN SYI’AH

Majelis Ulama Indonesia Propinsi Jawa Timur pada sidang hari Sabtu, Tanggal 21 Januari 2012
Membaca:
1. Surat Dewan Pimpinan MUI Kabupaten Bangkalan No. 26/26-XV/DPMUI/BKL/XII/2011 tertangal 17 Desember 2011 tentang Permohonan Ketetapan Aliran
Syi’ah
2. Surat Dewan Pimpinan MUI Kabupaten Sampang No.A-034/MUI/Spg/XII/2011
tertanggal 30 Desember 2011 tentang Laporan Peristiwa di Desa Karang Gayam
3. Surat Keputusan Rapat Koordinasi MUI Kabupaten/Kota Se Koordinatoriat Wilayah
(Korwil) Surabaya No. 01/Korwil/Sby/I/2012 tertanggal 12 Januari 2012 tentang Aliran
Syi’ah yang isinya meminta kepada MUI Provinsi Jawa Timur untuk melakukan kajian
dan penetapan fatwa Syi’ah.
4. Surat Keputusan Rapat Koordinasi MUI Kabupaten/Kota Se Koordinatoriat Wilayah
(Korwil) Besuki No. 01/MUI/Besuki/I/2012 tertanggal 13 Januari 2012 tentang Aliran
Syi’ah yang isinya meminta kepada MUI Provinsi Jawa Timur untuk melakukan kajian
dan penetapan fatwa Syi’ah.
5. Rekomendasi Hasil Musyawarah Badan Shilaturrahmi Ulama Pesantren Madura
(BASSRA) Selasa, 03 Januari 2012 yang salah satu isinya meminta agar MUI Provinsi
Jawa Timur mengeluarkan fatwa tentang ajaran Syi’ah.
6. Surat dari Jam’iyah Ahlussunnah wal Jama’ah Bangil Pasuruan No.
025/ASWAJA/I/2012 tertanggal 10 Januari 2012 tentang Permohonan Fatwa Sesat
Ajaran Syi’ah.
7. Surat Dewan Pimpinan MUI Kabupaten Gresik No. 003/MUI/KAB.G/I/2012 tertangal 19
Januari 2012 tentang Laporan Keberadaan Syi’ah di Gresik
8. Pernyataan Sikap Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jatim tanggal 17 Januari 2012
menyikapi kasus Sampang dan ajaran Tajul Muluk.
9. Pernyataan Sikap 83 ulama Pondok Pesantren menyikapi aliran yang dibawa oleh saudara
Tajul Muluk tangal 10 Januari 2012.
10. Pernyataan Sikap PCNU Sampang No. 255/PC/A.2/L-36/I/2012 menyikapi ajaran yang
dibawa oleh saudara Ali Murtadlo/Tajul Muluk.
11. Laporan Hasil Investigasi Kasus Aliran Syi’ah di Kabupaten Sampang Propinsi Jawa
Timur tanggal 9 April 2011.
12. Buku-buku kajian tentang faham Syi’ah antara lain: 1. Al-Milal wa al-Nihal karya al-Syahratstani (hal. 198-203)
2. Al-Fishal fi al-Milal wa al-Ahwa wa al-Nihal karya Ibn Hazm
3. Export Revolusi Syi’ah ke Indonesia karya Achmad Zein Alkaf (al-Bayyinat)
4. Dialog Apa dan Siapa Syi’ah karya Achmad Zein Alkaf (al-Bayyinat)
5. Mengenal Syi’ah Karya Achmad Zein Alkaf (al-Bayyinat)
6. Syi’ah Bukan Islam? Karya Lajnah Ilmiyah HASMI
7. Tulisan Abdurrahman Aziz “Siapakah Pendiri Syi’ah”

Menimbang:
1. Bahwa berdasarkan laporan dari masyarakat dan para ulama di beberapa daerah di Jawa
Timur dinyatakan bahwa faham Syi’ah Imamiyah Itsna Asyariyah (menggunakan nama
samaran Madzhab Ahlul Bait dan semisalnya) telah tersebar di beberapa daerah di Jawa
Timur

2. Bahwa adanya indikasi penyebaran faham Syi’ah Imamiyah Itsna Asyariyah
(menggunakan nama samaran Madzhab Ahlul Bait dan semisalnya) dilakukan secara
masif kepada warga yang menganut faham ahlu al-sunnah wa al-jama’ah.

3. Bahwa telah ditemukan indikasi di beberapa daerah penyebaran faham Syi’ah Imamiyah
Itsna Asyariyah (menggunakan nama samaran Madzhab Ahlul Bait dan semisalnya)
dilakukan kepada warga yang menganut faham ahlu al-sunnah wa al-jama’ah dari
kalangan tidak mampu disertai dengan pemberian dalam bentuk santunan.

4. Bahwa praktik-praktik penyebaran faham Syi’ah Imamiyah Itsna Asyariyah
(menggunakan nama samaran Madzhab Ahlul Bait dan semisalnya) yang dilakukan
secara masif terhadap masyarakat yang berfaham ahlu al-sunnah wa al-jama’ah, jelasjelas berpotensi menyulut keresahan dan konflik horisontal.

5. Bahwa berdasarkan penelitan saat ini tidak kurang dari 63 lembaga berbentuk Yayasan, 8
lembaga Majelis Taklim, 9 organisasi kemasyarakatan, dan 8 Sekolah, atau pesantren
yang ditengarahi mengajarkan/menyebarkan faham Syi’ah.

6. Bahwa konflik-konflik yang melibatkan pengikut faham Syi’ah Imamiyah Itsna
Asyariyah (menggunakan nama samaran Madzhab Ahlul Bait dan semisalnya) sudah
sering terjadi dan telah berjalan cukup lama sehingga dibutuhkan adanya upaya
pemecahan yang mendasar dengan memotong sumber masalahnya. Tanpa upaya
pemecahan yang mendasar sangat dimungkinkan konflik akan muncul kembali di
kemudian hari dan bahkan berpotensi menjadi lebih besar.

7. Bahwa diantara ajaran yang dikembangkan oleh faham Syi’ah Imamiyah Itsna Asyariyah
(menggunakan nama samaran Madzhab Ahlul Bait dan semisalnya) adalah membolehkan
bahkan menganjurkan praktik nikah mut’ah (kawin kontrak) yang sangat berpotensi
digunakan untuk melegetimasi praktik perzinaan, seks bebas, dan prostitusi serta
merupakan bentuk pelecehan terhadap kaum wanita sehingga bila tidak dicegah akan
bertolak belakang dengan upaya pemerintah Provinsi Jawa Timur yang telah
mencanangkan program menata kota bersih asusila dengan menutup tempat-tempat
prostitusi.

8. Bahwa penyebaran faham Syi’ah yang ditujukan kepada pengikut ahlu al-sunnah wa aljama’ah patut diwaspadai adanya agenda-agenda tersembunyi, mengingat penduduk
Indonesia yang berfaham pengikut ahlu al-sunnah wa al-jama’ah tidak cocok apabila
syi’ah dikembangkan di Indonesia.9. Bahwa diperlukan adanya pedoman untuk membentengi aqidah umat dari aliran yang menyimpang dari faham ahlu al-sunnah wa al-jama’ah (dalam pengertian yang luas).

Memperhatikan :
1. Keputusan Fatwa MUI tanggal 7 Maret 1984 tentang Faham Syi’ah yang menyatakan
bahwa faham Syi’ah mempunyai perbedaan pokok dengan Ahlu al-sunnah wa al-jama’ah
yang dianut oleh umat Islam di Indonesia.

2. Keputusan Ijtima Ulama Komisi Fatwa MUI se-Indonesia II 26 Mei 2006
tentang Taswiyat al-Manhaj(Penyamaan Pola Pikir Dalam Masalah-masalah Keagamaan)
khususnya butir (4) dan butir (6) yang menyatakan bahwa perbedaan yang dapat ditolerir
adalah perbedaan yang berada di dalam majal al-ikhtilaf (wilayah perbedaan) yaitu
wilayah pemikiran yang masih berada dalam koridor ma ana alaihi wa ashhaby yakni
faham keagamaan ahlu al-sunnah wa al-jama’ah (dalam pengertian luas), sedangkan di
luarmajal al-ikhtilaf tidak dikategorikan sebagai perbedaan, melainkan penyimpangan.

3. Keputusan Ijtima Ulama Komisi Fatwa MUI se-Indonesia II 26 Mei 2006 tentang
Peneguhan Bentuk dan Eksistensi NKRI.

4. Keputusan MUI tertanggal 6 Nopember 2007 tentang 10 kriteria aliran
sesat/menyimpang.

5. Telaah terhadap kitab yang menjadi rujukan dari faham syi’ah antara lain:
1. al-Kafi
2. Tahdzib al-Ahkam
3. al-Istibshar
4. Man La Yahdluru al-Faqih
5. Buku-buku Syi’ah yang lain seperti: Bihar al-Anwar, Tafsir al-Qummi, Fashl alkhithab fi itsbati tahrifi kitabi rabbi al-Arbab, Kasyfu al-Asrar li al-Musawi.

6. Buku-buku Syi’ah berbahasa Indonesia antara lain: Saqifah Awal Perselisihan
Umat tulisan O. Hashem; Shalat Dalam Madzhab Ahlul Bait tulisan Hiayatullah
Husein al Habsyi; Keluarga Suci Nabi Tulisan Ali Umar al-Habsyi
Berdasarkan kitab-kitab tersebut dapat diketahui adanya perbedaan yang mendasar dengan ahlu
al-sunnah wa al-jama’ah (dalam pengertian luas) tidak saja pada masalah furu’iyah tetapi juga
pada masalah ushuliyah (masalah pokok dalam ajaran Islam) diantaranya:

1. Hadits menurut faham Syi’ah berbeda dengan pengertian ahlu al-sunnah. Menurut Syi’ah
hadits meliputi af’al, aqwal, dan taqrir yang disandarkan tidak hanya kepada Nabi
Muhammad Saw tetapi juga para imam-imam Syi’ah.

2. Faham syi’ah meyakini bahwa imam-imam adalah ma’shum seperti para nabi.

3. Faham Syi’ah memandang bahwa menegakkan kepemimpinan Imamah) termasuk
masalah aqidah dalam agama.

4. Faham Syi’ah mengingkari Otentisitas Al-Qur’an dengan mengimani adanya tahrif alQur’an

أ. ﻋﻦ ﺟﺎﺑﺮ ﻗﺎل: ﺳﻤﻌﺖ اﺑﺎ ﺟﻌﻔﺮ ﻋﻠﯿﮫ اﻟﺴﻼم ﯾﻘﻮل: ﻣﺎ ادﻋﻲ أﺣﺪ ﻣﻦ اﻟﻨﺎس أﻧﮫ ﺟﻤﻊ اﻟﻘﺮان ﻛﻠﮫ ﻛﻤﺎ أﻧﺰل إﻻ ﻛﺬاب , وﻣﺎ
ﺟﻤﻌﮫ وﺣﻔﻈﮫ ﻛﻤﺎ ﻧﺰل ﷲ ﺗﻌﺎﻟﻲ إﻻ ﻋﻠﻲ ﺑﻦ اﺑﻲ طﺎﻟﺐ ﻋﻠﯿﮫ اﻟﺴﻼم و اﻻﺋﻤﺔ ﻣﻦ ﺑﻌﺪه ﻋﻠﯿﮭﻢ اﻟﺴﻼم (اﺻﻮل اﻟﻜﺎﻓﻲ ج1/ص
(284ب. ﻋﻦ اﺑﻲ ﺟﻌﻔﺮ ﻋﻠﯿﮫ اﻟﺴﻼم اﻧﮫ ﻗﺎل: ﻣﺎ ﯾﺴﺘﻄﯿﻊ اﺣﺪ ان ﯾﺪﻋّﻲ أن ﻋﻨﺪه ﺟﻤﯿﻊ اﻟﻘﺮان ﻛﻠﮫ ظﺎھﺮه وﺑﺎطﻨﮫ ﻏﯿﺮ اﻻوﺻﯿﺎء
(اﺻﻮل اﻟﻜﺎﻓﻲ ج1/ص 285 -284)
ت. ﻋﻦ اﺑﻲ ﻋﺒﺪ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ اﻟﺴﻼم ﻗﺎل: ان اﻟﻘﺮان اﻟﺬي ﺟﺎء ﺑﮫ ﺟﺒﺮﯾﻞ ﻋﻠﯿﮫ اﻟﺴﻼم إﻟﻰ ﻣﺤﻤﺪ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ ﺳﺒﻌﺔ ﻋﺸﺮ
أﻟﻒ آﯾﺔ (اﺻﻮل اﻟﻜﺎﻓﻲ ج2/ﺑﺎب اﻟﻨﻮادر, رﻗﻢ 28)


1. Faham Syi’ah meyakini turunnya wahyu setelah al-Qur’an yakni yang disebut mushaf
Fatimah

أ. إن ﷲ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻟﻤﺎ ﻗﺒﺾ ﻧﺒﯿﮫ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وآﻟﮫ دﺧﻞ ﻋﻠﻰ ﻓﺎطﻤﺔ ﻋﻠﯿﮭﺎ اﻟﺴﻼم ﻣﻦ وﻓﺎﺗﮫ ﻣﻦ اﻟﺤﺰن ﻣﺎ ﻻ ﯾﻌﻠﻤﮫ إﻻ ﷲ
ﻋﺰوﺟﻞ ﻓﺄرﺳﻞ ﷲ إﻟﯿﮭﺎ ﻣﻠﻜﺎ ﯾﺴﻠﻲ ﻏﻤﮭﺎ وﯾﺤﺪﺛﮭﺎ، ﻓﺸﻜﺖ ذﻟﻚ إﻟﻰ أﻣﯿﺮ اﻟﻤﺆﻣﻨﯿﻦ ﻋﻠﯿﮫ اﻟﺴﻼم ﻓﻘﺎل: إذا أﺣﺴﺴﺖ ﺑﺬﻟﻚ وﺳﻤﻌﺖ
اﻟﺼﻮت ﻗﻮﻟﻲ ﻟﻲ ﻓﺄﻋﻠﻤﺘﮫ ﺑﺬﻟﻚ ﻓﺠﻌﻞ أﻣﯿﺮ اﻟﻤﺆﻣﻨﯿﻦ ﻋﻠﯿﮫ اﻟﺴﻼم ﯾﻜﺘﺐ ﻛﻞ ﻣﺎ ﺳﻤﻊ ﺣﺘﻰ أﺛﺒﺖ ﻣﻦ ذﻟﻚ ﻣﺼﺤﻔﺎ ﻗﺎل: ﺛﻢ ﻗﺎل: أﻣﺎ
إﻧﮫ ﻟﯿﺲ ﻓﯿﮫ ﺷﺊ ﻣﻦ اﻟﺤﻼل واﻟﺤﺮام وﻟﻜﻦ ﻓﯿﮫ ﻋﻠﻢ ﻣﺎ ﯾﻜﻮن (اﺻﻮل اﻟﻜﺎﻓﻲ ج1/ص 296)
ب. وإن ﻋﻨﺪﻧﺎ ﻟﻤﺼﺤﻒ ﻓﺎطﻤﺔ ﻋﻠﯿﮭﺎ اﻟﺴﻼم وﻣﺎ ﯾﺪرﯾﮭﻢ ﻣﺎ ﻣﺼﺤﻒ ﻓﺎطﻤﺔ ﻋﻠﯿﮭﺎ اﻟﺴﻼم؟ ﻗﺎل: ﻗﻠﺖ: وﻣﺎ ﻣﺼﺤﻒ ﻓﺎطﻤﺔ
ﻋﻠﯿﮭﺎ اﻟﺴﻼم؟ ﻗﺎل: ﻣﺼﺤﻒ ﻓﯿﮫ ﻣﺜﻞ ﻗﺮآﻧﻜﻢ ھﺬا ﺛﻼث ﻣﺮات، وﷲ ﻣﺎ ﻓﯿﮫ ﻣﻦ ﻗﺮآﻧﻜﻢ ﺣﺮف (اﺻﻮل اﻟﻜﺎﻓﻲ ج1/ص 290)


 1. Syi’ah banyak melakukan penafsiran al-Qur’an yang mendukung faham mereka antara
lain melecehkan sahabat Nabi Saw. Misalnya penulis Tafsir al-Qummi menafsirkan
kalimat dalam surat al-Hajj ayat 52

أ َﻟ ْﻘَﻰ اﻟﺸ ﱠﯿْﻄَﺎن ُ ﻓِﻲ أ ُﻣْﻨِﯿﱠﺘِﮫِ : ﯾﻌﻨﻲ أﺑﺎ ﺑﻜﺮ وﻋﻤﺮ (ﺗﻔﺴﯿﺮ اﻟﻘﻤﻲ ص. 259)

1. Syi’ah meyakini bahwa para sahabat telah murtad sesudah wafatnya Rasulullah Saw,
kecuali tiga orang.

ﻋﻦ أﺑﻲ ﺟﻌﻔﺮ ﻗﺎل : ﻛﺎن اﻟﻨﺎس أھﻞ ردة ﺑﻌﺪ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وآﻟﮫ إﻻ ﺛﻼﺛﺔ ﻓﻘﻠﺖ: وﻣﻦ اﻟﺜﻼﺛﺔ؟ ﻓﻘﺎل: اﻟﻤﻘﺪاد ﺑﻦ اﻷﺳﻮد وأﺑﻮ
ذر اﻟﻐﻔﺎري و ﺳﻠﻤﺎن اﻟﻔﺎرﺳﻲ رﺣﻤﺔ ﷲ وﺑﺮﻛﺎﺗﮫ ﻋﻠﯿﮭﻢ (روﺿﺔ اﻟﻜﺎﻓﻲ ص 198 ر. 341, ﺑﺤﺎر اﻻﻧﻮار ج 22/ ص333)


1. Faham Syi’ah meyakini bahwa orang yang tidak mengimani terhadap imam-imam Syi’ah
adalah syirik dan kafir

إﻋﻠﻢ أن إطﻼق ﻟﻔﻆ اﻟﺸﺮك واﻟﻜﻔﺮ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﻟﻢ ﯾﻌﺘﻘﺪ ﺑﺈﻣﺎﻣﺔ أﻣﯿﺮ اﻟﻤﺆﻣﻨﯿﻦ واﻻﺋﻤﺔﻣﻦ وﻟﺪه ﻋﻠﯿﮭﻢ اﻟﺴﻼم وﻓﻀّﻞ ﻋﻠﯿﮭﻢ ﻏﯿﺮھﻢ
ﯾﺪل ﻋﻠﻰ أﻧﮭﻢ ﻛﻔﺎر ﻣﺨﻠﺪون ﻓﻲ اﻟﻨﺎر ( ﺑﺤﺎر اﻻﻧﻮار ج 23/ ص390)


1. Faham Syi’ah melecehkan sahabat Nabi Saw. Termasuk Abu Bakar ra dan Umar ra.

أ. وﻣﻦ اﻟﺠﺒﺖ أﺑﻮ ﺑﻜﺮ وﻣﻦ اﻟﻄﺎﻏﻮت ﻋﻤﺮ واﻟﺸﯿﺎطﯿﻦ ﺑﻨﻲ اﻣﯿﺔ وﺑﻨﻲ اﻟﻌﺒﺎس (ﺷﺮح اﻟﺰﯾﺎرة اﻟﺠﺎﻣﻌﺔ اﻟﻜﺒﯿﺮة ج
(156ص/3
ب. وإن اﻟﺸﯿﺨﯿﻦ (- أﺑﺎ ﺑﻜﺮ وﻋﻤﺮ- ) ﻓﺎرﻗﺎ اﻟﺪﻧﯿﺎ وﻟﻢ ﯾﺘﻮﺑﺎ وﻟﻢ ﯾﺘﺬﻛﺮا ﻣﺎ ﺻﻨﻌﺎ ﺑﺄﻣﯿﺮ اﻟﻤﺆﻣﻨﯿﻦ ﻓﻌﻠﯿﮭﻤﺎ ﻟﻌﻨﺔ ﷲ واﻟﻤﻼﺋﻜﺔ
واﻟﻨﺎس أﺟﻤﻌﯿﻦ (روﺿﺔ اﻟﻜﺎﻓﻲ/ ص 198, رﻗﻢ 343 ؛ ﻛﺸﻒ اﻷﺳﺮار وﺗﺒﺮﺋﺔ اﻷﺋﻤﺔ اﻷطﮭﺎر ص 84
)

1. Faham Syi’ah meyakini bahwa orang yang selain Syi’ah adalah keturunan pelacur.

وﷲ ﯾﺎ أﺑﺎ ﺣﻤﺰة إن اﻟﻨﺎس ﻛﻠﮭﻢ أوﻻد ﺑﻐﺎﯾﺎ ﻣﺎ ﺧﻼ ﺷﯿﻌﺘﻨﺎ (روﺿﺔ اﻟﻜﺎﻓﻲ: ص 227 رﻗﻢ 431)1.

Faham Syi’ah membolehkan bahkan mengaىjurkan praktik nikah mut’ah.

اﻟ ْﺒَﺎط ِﻞَ ﻣ َﺎ ﻗَﺎل َ ﺻ َﺎﺣ ِﺒُﻚ َ ﻗَ ﺎل َ ﻓَﺄ َﻗ ْﺒَﻞ َ ﻋَﺒ ْﺪُ ﷲ ﱠ ِ ﺑْﻦ ُ ﻋُﻤ َﯿْﺮ ٍ ﻓَﻘَﺎل َ ﯾَﺴُﺮﱡكَ أ َن ﱠ ﻧِﺴَﺎء َكَ و َ ﺑَﻨَﺎﺗِﻚ َ و َ أ َﺧَﻮ َاﺗِﻚ َ و َ ﺑَﻨَﺎتِ ﻋَﻤ ﱢﻚَ ﯾَﻔ ْﻌَﻠ ْﻦ َ ﻗَﺎلَ ﻓَﺄ َﻋْﺮ َض َ
ﻋَﻨ ْﮫُ أ َﺑُﻮ ﺟ َﻌْﻔَﺮ ٍ ﻋﻠﯿﮫ اﻟﺴﻼم ﺣ ِﯿﻦ َ ذَﻛَﺮ َ ﻧِﺴَﺎء َهُ و َ ﺑَﻨَﺎتِ ﻋَﻤ ﱢﮫِ (ﻓﺮوع اﻟﻜﺎﻓﻲ ج 3/ص 455)
أ. ﻋَﻦ ْ ز ُر َار َةَ ﻗَﺎل َ ﺟ َﺎء َ ﻋَﺒْﺪُ ﷲ ﱠ ِ ﺑْﻦ ُ ﻋُﻤ َﯿْﺮ ٍ اﻟﻠ ﱠﯿْﺜِﻲ ﱡ إ ِﻟَﻰ أ َﺑ ِﻲﺟ َﻌْﻔَﺮ ٍ ﻋﻠﯿﮫ اﻟﺴﻼم ﻓَﻘَﺎل َ ﻟَﮫُ ﻣ َﺎ ﺗَﻘ ُﻮلُ ﻓِﻲ ﻣُﺘ ْﻌَﺔِ اﻟﻨﱢﺴَﺎءِ ﻓَﻘَﺎل َ أ َﺣَﻠ ﱠﮭَﺎ
ﷲ ﱠ ُ ﻓِﻲ ﻛِﺘَﺎﺑ ِﮫِ و َ ﻋَﻠَﻰ ﻟِﺴَﺎن ِ ﻧَﺒ ِﯿﱢﮫِ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وآﻟﮫﻓَ ﮭ ِﻲ َ ﺣَﻼ َ لٌ إ ِﻟَﻰ ﯾَﻮْم ِ اﻟ ْﻘِﯿَﺎﻣ َﺔِ ﻓَﻘَﺎلَ ﯾَﺎ أ َﺑَﺎ ﺟَﻌْﻔَﺮ ٍ ﻣِﺜ ْﻠ ُﻚَ ﯾَﻘ ُﻮلُ ھَﺬَا و َ ﻗَﺪْ ﺣَﺮﱠﻣ َﮭَﺎ ﻋُﻤ َﺮُ
و َ ﻧَﮭَﻰ ﻋَﻨ ْﮭَﺎ ﻓَﻘَ ﺎل َ و َ إ ِن ْ ﻛَﺎن َ ﻓَﻌَﻞ َ ﻗَﺎل َ إ ِﻧﱢﻲ أ ُﻋ ِﯿﺬ ُكَ ﺑ ِﺎͿ ﱠ ِ ﻣِﻦ ْ ذَﻟِﻚ َ أ َن ْ ﺗُﺤ ِ ﻞﱠ ﺷَﯿْﺌﺎ ً ﺣَ ﺮﱠﻣ َﮫُ ﻋُﻤ َ ﺮُ ﻗَﺎل َ ﻓَﻘَﺎ ل َ ﻟَﮫُ ﻓَﺄ َﻧ ْﺖ َ ﻋَﻠَﻰ ﻗَﻮ ْ ل ِ ﺻ َﺎﺣ ِﺒ ِﻚَ و َ أ َﻧَﺎ
ﻋَﻠَﻰ ﻗَﻮ ْ ل ِ رَﺳُﻮل ِ ﷲ ﱠ ِ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وآﻟﮫ ﻓَﮭَﻠ ُﻢﱠ أ ُﻻ َ ﻋِﻨ ْﻚَ أ َن ﱠ اﻟ ْﻘَﻮ ْ لَ ﻣ َﺎ ﻗَﺎلَ رَﺳُﻮلُ ﷲ ﱠ ِ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وآﻟﮫو َ أ َنﱠ
ب. اﻟ ْﺤُﺴَﯿْﻦ ُ ﺑْﻦ ُ ﻣُﺤَﻤﱠﺪٍ ﻋَﻦ ْ أ َﺣْﻤ َﺪَ ﺑْﻦ ِ إ ِﺳْﺤ َﺎقَ ﻋَﻦ ْ ﺳَﻌْﺪَان َ ﺑْﻦ ِ ﻣُﺴْﻠِﻢ ٍ ﻋَﻦ ْ ﻋُﺒَﯿْﺪِ ﺑْﻦ ِ زُر َار َةَ ﻋَﻦ ْ أ َﺑ ِﯿﮫِ ﻋَﻦ ْ أ َﺑ ِﻲ ﻋَﺒْﺪِ ﷲ ﱠ ِ ﻋﻠﯿﮫ اﻟﺴﻼم
ﻗَﺎل َ ذَﻛَﺮ ْ ت ُ ﻟَ ﮫُ اﻟ ْﻤُﺘ ْﻌَﺔَ أ َ ھِﻲ َ ﻣِﻦ َ اﻷ ْ َر ْﺑَﻊ ِ ﻓَﻘَﺎل َ ﺗَﺰَوﱠجْ ﻣِﻨ ْﮭُﻦ ﱠ أ َﻟ ْﻔﺎ ً ﻓَﺈ ِﻧ ﱠﮭُﻦ ﱠ ﻣُﺴْﺘَﺄ ْﺟ َﺮ َات ٌ (ﻓﺮوع اﻟﻜﺎﻓﻲ ج 3/ص 458)


1. Ajaran Syi’ah menghalalkan darah ahlu al-sunah

وﻟﮭﺬا أﺑﺎﺣﻮا دﻣﺎء أھﻞ اﻟﺴﻨﺔ وأﻣﻮاﻟﮭﻢ ﻓﻌﻦ داود ﺑﻦ ﻓﺮﻗﺪ ﻗﺎل: ﻗﻠﺖ ﻷﺑﻲ ﻋﺒﺪ ﷲ ﻣﺎ ﺗﻘﻮل ﻓﻲ ﻗﺘﻞ اﻟﻨﺎﺻﺐ؟: ﻗﺎل: ﺣﻼل اﻟﺪم،
وﻟﻜﻨﻲ أﺗﻘﻲ ﻋﻠﯿﻚ، ﻓﺈن ﻗﺪرت أن ﺗﻘﻠﺐ ﻋﻠﯿﮫ ﺣﺎﺋﻄ ًﺎ أو ﺗﻐﺮﻗﮫ ﻓﻲ ﻣﺎء ﻟﻜﯿﻼ ﯾﺸﮭﺪ ﻋﻠﯿﻚ ﻓﺎﻓﻌﻞ (ﻛﺸﻒ اﻷﺳﺮار وﺗﺒﺮﺋﺔ اﻷﺋﻤﺔ
اﻷطﮭﺎر ص 85 ؛ ﺑﺤﺎر اﻷﻧﻮار ج231 /27)


1. Ajaran Syi’ah melecehkan Nabi dan Ummul Mu’minin

إن اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وآﻟﮫ ﻻ ﺑﺪ أن ﯾﺪﺧﻞ ﻓﺮﺟﮫ اﻟﻨﺎر، ﻷﻧﮫ وطﺊ ﺑﻌﺾ اﻟﻤﺸﺮﻛﺎت) ﯾﺮﯾﺪ ﺑﺬﻟﻚ زواﺟﮫ ﻣﻦ ﻋﺎﺋﺸﺔ وﺣﻔﺼﺔ،
وھﺬا ﻛﻤﺎ ھﻮ ﻣﻌﻠﻮم ﻓﯿﮫ إﺳﺎءة إﻟﻰ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وآﻟﮫ، ﻷﻧﮫ ﻟﻮ ﻛﺎن ﻓﺮج رﺳﻮل ﷲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وآﻟﮫ ﯾﺪﺧﻞ اﻟﻨﺎر ﻓﻠﻦ
ﯾﺪﺧﻞ اﻟﺠﻨﺔ أﺣﺪ أﺑﺪًا (ﻛﺸﻒ اﻷﺳﺮار وﺗﺒﺮﺋﺔ اﻷﺋﻤﺔ اﻷطﮭﺎر ص 25 -24)


1. Ajaran Syi’ah juga mempunyai doktrin Thinah (thinat al-mu’min wa al-kafir) yaitu
doktrin yang menyatakanan bahwa dalam penciptaan manusia ada unsur tanah putih dan
tanah hitam. Pengikut Syi’ah tercipta dari unsur tanah putih sedangkan Ahlu al-sunnah
berasal dari tanah hitam. Para pengikut Syi’ah yang tersusun dari tanah putih jika
melakukan perbuatan maksiat dosanya akan ditimpakan kepada pengikut ahlu al-sunnah
(yang tersusun dari tanah hitam) sebaliknya pahala yang dimiliki oleh pengikut Ahlu alsunnah akan diberikan kepada para pegikut Syi’ah. Doktrin ini merupakan doktrin yang
tersembunyi dalam ajaran Syi’ah. (al-Kafi Juz II / Kitab al-Iman, bab thinat al-mu’min
wa al-kafir)

2. Dan masih banyak lagi keganjilan yang lain
3. Adanya fakta para pengikut Syi’ah menjadikan buku-buku sebagaimana tersebut pada
butir 5 sebagai kitab rujukannya.
4. Keputusan Fatwa MUI Kabupaten Sampang No. A-035/MUI/Spg/I/2012 tentang Ajaran
Yang Disebarluaskan Sdr Tajul Muluk di Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang.
5. Keputusan Rapat Badan Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat
(BAKOR PAKEM) Kabupaten Sampang tanggal 04 Januari 2012 tentang kesesatan
ajaran yang disebar luaskan oleh sdr Tajul Muluk.
6. Keputusan Rapat Koordinasi MUI Kabupaten Se Koordinatoriat Wilayah (KORWIL)
Madura No. 01/MUI/KD/MDR/I/2012 tentang Ajaran Syi’ah atau aliran Syi’ah
Imamiyah Itsna Asyariyah7. Keputusan Rapat Koordinasi MUI Kabupaten/Kota Se Koordinatoriat Wilayah
(KORWIL) Malang No. 13/Korwil-IV/MLG/I/2012 tentang Pengukuhan Fatwa
Kesesatan Ajaran Syi’ah;
8. Keputusan Rapat Koordinasi MUI Kabupaten/Kota Se Koordinatoriat Wilayah
(KORWIL) Besuki No. 01/MUI/Besuki/I/2012 tentang Ajaran Syi’ah atau aliran Syi’ah
Imamiyah Itsna Asyariyah
9. Keputusan Rapat Koordinasi MUI Kabupaten/Kota Se Koordinatoriat Wilayah
(KORWIL) Surabaya tentang Ajaran Syi’ah atau aliran Syi’ah Imamiyah Itsna Asyariyah
10. Keputusan Rapat Koordinasi MUI Kabupaten/Kota Se Koordinatoriat Wilayah
(KORWIL) Bojonegoro No. Kep-01/MUI/KORDA-BJN/I/2012 tentang Ajaran Syi’ah
atau aliran Syi’ah Imamiyah Itsna Asyariyah
11. Berbagai kajian yang dilakukan oleh para ahli dan para pengamat terkait aliran Syi’ah
Imamiyah Itsna Asyariyah, faham, pemikiran, dan aktivitasnya diantaranya Pendapat
Prof. Dr. Muhammad Baharun yang menyatakan bahwa Syi’ah dan Ahlu al-Sunnah tidak
mungkin disatukan.
12. Surat Edaran Kementerian Agama No: BA.01/4865/1983, tanggal 5 Desember 1983
tentang Hal Ikhwal Mengenai Golongan Syi’ah
13. Surat Edaran Pengurus Besar Nahdhatul Ulama No:724/A.II.03/10/1997 tentang seruan
agar kaum Muslimin memahami secara jelas perbedaan prinsipil antara Ahlu al-sunnah
wa al-jama’ah dengan Syi’ah.
14. Kesimpulan Hasil Seminar Nasional Sehari Tentang Syi’ah pada tanggal 21 September
1997di Masjid Istiqlal Jakarta .
15. Undang-Undang Dasar tahun 1945 pasal 28 huruf J
16. Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 73
17. Undang-Undang No. 1/PNPS/1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau
Penodaan Agama.
18. Berbagai pendapat yang berkembang dalam rapat tanggal 21 Januari 2012 yang dihadiri
oleh beberapa wakil dari MUI Kabupaten/Kota di Jawa Timur (MUI Kab. Jember, MUI
Kab Pasuruan, MUI Kab. Malang, MUI Kab. Sampang, MUI Kota Surabaya, MUI Kab.
Tuban, MUI Kab. Bojonegoro, MUI Kab. Ponorogo, MUI Kab. Blitar) dan beberapa
ormas Islam.
19. Telaah terhadap dokumen-dokumen dalam bentuk VCD/CD antara lain yang
mengandung hujatan terhadap sahabat nabi, Perayaan Haul Arbain, Arbain Imam Husain,
dan Acara Syi’ah di Gereja Bergzicht Lawang.
20. Pedoman dan Prosedur Penetapan Fatwa MUI

Mengingat:
1. Firman Allah dalam al-Qur’an:
1. Firman Allah Surat al-Baqarah ayat 177
ﻟَﯿْﺲ َ اﻟ ْﺒ ِﺮﱠ أ َن ْ ﺗُﻮ َ ﻟ ﱡﻮا وُﺟُﻮھَﻜ ُﻢْ ﻗِﺒَﻞ َ اﻟ ْﻤ َﺸ ْﺮ ِق ِ و َ اﻟ ْﻤ َﻐ ْﺮ ِبِ و َﻟَﻜِﻦ ﱠ اﻟ ْﺒ ِﺮﱠ ﻣ َﻦ ْ ء َاﻣ َﻦ َ ﺑ ِﺎͿ ﱠ ِ و َاﻟ ْﯿَ ﻮ ْ م ِ اﻵ ْ ﺧ ِﺮ ِ و َ اﻟ ْﻤ َﻼ َ ﺋِﻜَﺔِ و َ اﻟ ْﻜِﺘَﺎبِ و َ اﻟﻨ ﱠﺒ ِﯿﱢﯿﻦ َ و َ ء َاﺗَﻰ
اﻟ ْﻤ َﺎل َ ﻋَﻠَﻰ ﺣُﺒﱢﮫِ ذَو ِي اﻟ ْﻘ ُﺮ ْ ﺑَﻰ و َ اﻟ ْﯿَﺘَﺎﻣ َﻰ و َ اﻟ ْﻤ َﺴَ ﺎﻛِﯿﻦ َ و َاﺑْﻦ َ اﻟﺴﱠﺒ ِﯿﻞ ِ و َاﻟﺴﱠﺎﺋِﻠِﯿﻦ َ و َ ﻓِﻲ اﻟﺮﱢﻗَﺎبِ و َ أ َﻗَﺎم َ اﻟﺼﱠﻼ َ ةَ و َء َاﺗَﻰ اﻟﺰ ﱠﻛَﺎةَ و َ اﻟ ْﻤُﻮﻓ ُﻮن َ
ﺑ ِﻌَﮭْﺪِھِﻢْ إ ِذَا ﻋَﺎ ھَﺪُوا و َاﻟﺼﱠﺎﺑ ِﺮ ِﯾﻦ َ ﻓِﻲ اﻟ ْﺒَﺄ ْﺳَﺎء ِ و َ اﻟﻀﱠﺮﱠاءِ و َﺣِﯿﻦ َ اﻟ ْﺒَﺄ ْس ِ أ ُوﻟَﺌِﻚَ اﻟ ﱠﺬِﯾﻦ َ ﺻَﺪَﻗ ُﻮا و َ أ ُوﻟَﺌِﻚ َ ھُﻢُ ا ﻟ ْﻤُﺘ ﱠﻘ ُﻮن َ 


Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi
sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada
Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang
dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan
pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya,
mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia
berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan.
Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.

1. Firman Allah Surat al-Qamar ayat 49
إ ِﻧﱠﺎ ﻛُﻞﱠ ﺷَﻲ ْ ءٍ ﺧَﻠَﻘ ْﻨَﺎهُ ﺑ ِﻘَﺪَر ٍ
Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.

1. Firman Allah Surat al-Hijr ayat 9
إ ِﻧ ﱠﺎ ﻧَﺤ ْ ﻦ ُ ﻧَﺰ ﱠﻟ ْﻨَﺎ اﻟﺬ ﱢﻛ ْﺮ َ و َإ ِﻧ ﱠﺎ ﻟَﮫُ ﻟَﺤ َ ﺎﻓِﻈ ُﻮنَ

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya.

1. Firman Allah Surat al-Fath ayat 29
ﻣُﺤ َﻤﱠﺪٌ رَﺳُﻮلُ ﷲ ﱠ ِ و َاﻟ ﱠﺬِﯾﻦ َ ﻣ َﻌَﮫُ أ َﺷ ِﺪﱠاءُ ﻋَﻠَﻰ اﻟ ْﻜُﻔ ﱠﺎر ِ رُﺣ َ ﻤ َﺎءُ ﺑَﯿْﻨَﮭُﻢْ ﺗَﺮ َاھُﻢْ رُﻛ ﱠﻌًﺎ ﺳُﺠﱠﺪًا ﯾَ ﺒْﺘَﻐُﻮن َ ﻓَﻀْﻼ ً ﻣِﻦ َ ﷲ ﱠ ِ و َر ِﺿ ْﻮ َاﻧًﺎ ﺳ ِﯿﻤ َﺎھُﻢْ ﻓِ ﻲ
وُﺟُﻮھِﮭ ِﻢْ ﻣِﻦ ْ أ َﺛَﺮ ِ اﻟﺴﱡﺠُﻮدِ ذَﻟِﻚَ ﻣ َﺜَﻠ ُﮭُﻢْ ﻓِﻲ اﻟﺘ ﱠﻮ ْ ر َاةِ و َ ﻣ َﺜَﻠ ُﮭُﻢْ ﻓِﻲ اﻹ ْ ِ ﻧ ْﺠ ِ ﯿﻞ ِ ﻛَﺰَرْع ٍ أ َﺧ ْﺮَج َ ﺷَﻄ ْﺄ َهُ ﻓَﺂزَر َ هُ ﻓَﺎﺳْﺘَﻐ ْﻠَﻆَ ﻓَﺎﺳْﺘَﻮ َى ﻋَﻠَﻰ ﺳُﻮﻗِﮫِ ﯾُﻌْﺠ ِﺐ ُ
اﻟﺰ ﱡرﱠاعَ ﻟِﯿَﻐ ِﯿﻆَ ﺑ ِﮭ ِﻢُ اﻟ ْﻜ ُﻔ ﱠﺎر َ و َ ﻋَﺪَ ﷲ ﱠ ُ اﻟ ﱠﺬِﯾﻦ َ ء َ اﻣ َﻨُﻮا و َ ﻋَﻤِﻠ ُﻮا اﻟﺼﱠﺎﻟِﺤ َﺎتِ ﻣِﻨ ْﮭُﻢْ ﻣ َﻐ ْﻔِﺮ َةً و َ أ َﺟ ْ ﺮًا ﻋَﻈ ِﯿﻤ ًﺎ


Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras
terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka ruku` dan
sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka
dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil,
yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat
lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati
penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan
kekuatan orang-orang mu’min). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.

1. Firman Allah Surat al-Taubah ayat 100
و َاﻟﺴﱠﺎﺑ ِﻘ ُﻮ ن َ اﻷ ْ َوﱠﻟ ُﻮن َ ﻣِﻦ َ اﻟ ْﻤُﮭَﺎﺟ ِﺮ ِﯾﻦ َ و َ اﻷ ْ َﻧ ْﺼ َﺎر ِ و َ اﻟ ﱠﺬِﯾﻦ َ اﺗ ﱠﺒَﻌُﻮھُﻢْ ﺑ ِﺈ ِﺣ ْ ﺴَﺎن ٍ ر َﺿ ِﻲ َ ﷲ ﱠ ُ ﻋَ ﻨ ْﮭُﻢْ و َر َﺿُﻮا ﻋَﻨ ْﮫُ و َ أ َﻋَﺪﱠ ﻟَﮭُﻢْ ﺟ َﻨ ﱠﺎتٍ ﺗَﺠ ْ ﺮ ِي ﺗَﺤْﺘَﮭَﺎ
اﻷ ْ َﻧ ْﮭَﺎرُ ﺧَﺎﻟِﺪِﯾﻦ َ ﻓِﯿﮭَﺎ أ َﺑَﺪًا ذَﻟِﻚَ اﻟ ْﻔَﻮ ْ ز ُ اﻟ ْﻌَﻈ ِﯿﻢُ


Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang
muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga
yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah
kemenangan yang besar.

1. Hadits-hadits Marfu
أ. ﻗَﺎلَ ﻓَﺄ َﺧ ْ ﺒ ِﺮْﻧِﻲ ﻋَﻦ ِ اﻹ ْ ِ ﯾﻤ َﺎن ِ ﻗَﺎلَ أ َن ْ ﺗُﺆ ْ ﻣِﻦ َ ﺑ ِﺎͿ ﱠ ِ و َ ﻣ َﻼ َ ﺋِﻜَﺘِﮫِ و َ ﻛ ُﺘُﺒ ِﮫِ و َرُﺳُﻠِﮫِ و َ اﻟ ْﯿَﻮ ْ م ِ اﻵ ْ ﺧِﺮ ِ و َ ﺗُﺆ ْﻣِﻦ َ ﺑ ِﺎﻟ ْﻘَﺪَر ِ ﺧَﯿْﺮ ِهِ و َﺷَﺮﱢهِ (رواه
ﻣﺴﻠﻢ)
 

Bertanya Jibril as: Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan
engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk” (Shahih Muslim Jilid I/hal 23)

ب. ﺑُﻨِﻲ َ اﻹ ْ ِ ﺳْﻼ َ مُ ﻋَﻠَﻰ ﺧَﻤْﺲ ٍ ﺷَﮭَﺎدَةِ أ َ ن ْ ﻻ َ إ ِﻟَ ﮫَ إ ِﻻ ﱠ ﷲ ﱠ ُ و َأ َنﱠ ﻣُﺤ َﻤﱠﺪًا ر َﺳُﻮلُ ﷲ ﱠ ِ و َإ ِﻗَﺎم ِ اﻟﺼﱠﻼ َ ةِ و َ إ ِﯾﺘَﺎءِ اﻟﺰ ﱠﻛَﺎةِ و َ اﻟ ْﺤ َ ﺞﱢ و َﺻ َﻮ ْم ِ رَﻣ َﻀ َﺎن َ
(رواه اﻟﺒﺨﺎري


Islam Dibangun Diatas Lima (Landasan); Persaksian Tidak Ada Ilah Melainkan Allah Dan
Sesungguhnya Muhammad Utusan Allah, Mendirikan Shalat, Menunaikan Zakat, Haji Dan
Puasa Ramadlan (Shahih al-Bukhari, Juz I/hal 54 hadits No.8)

ت. ﻣ َﻦ ْ ﻗَﺎل َ ﻓِﻲ اﻟ ْﻘ ُﺮ ْآن ِ ﺑ ِﻐَﯿْﺮ ِ ﻋ ِﻠ ْﻢ ٍ ﻓَﻠ ْﯿَﺘَﺒَﻮﱠأ ْ ﻣ َﻘ ْﻌَﺪَهُ ﻣِﻦ َ اﻟﻨﱠﺎر ِ

Barang siapa berbicara tentang al-Qur’an tanpa ilmu (yang memadai) maka hendaklah dia
mempersiapkan kedudukannya di neraka” (HR al-Tirmidzi/Sunan al-Tirmidzi V/1999 No. 2950)

ث. و َﻣ َﻦ ْ ﻗَﺎل َ ﻓِﻲ اﻟ ْﻘ ُﺮ ْآن ِ ﺑ ِﺮ َأ ْ ﯾ ِﮫِ ﻓَﻠ ْﯿَﺘَﺒَﻮﱠأ ْ ﻣ َﻘ ْﻌَﺪَهُ ﻣِﻦ َ اﻟﻨﱠﺎر ِ

“Barang siapa berbicara tentang al-Qur’an berdasarkan nalarnya saja maka hendaklah dia
mempersiapkan kedudukannya di neraka” (HR al- Tirmidzi/Sunan al-Tirmidzi V/1999 hadits
No. 2951)

ج. ﻗَﺎل َ ر َ ﺳُﻮلُ ﷲ ﱠ ِ ﺻَﻠ ﱠﻰ ﷲ ﱠ ﻋَﻠَﯿْﮫِ و َﺳَﻠ ﱠﻢ َ ﻻ َ ﺗَﺴُﺒﱡﻮا أ َﺻ ْ ﺤ َﺎﺑ ِﻲ ﻓَﻮ َ اﻟ ﱠﺬِي ﻧَﻔ ْﺴ ِﻲ ﺑ ِﯿَﺪِ هِ ﻟَﻮْ أ َن ﱠ أ َﺣ َﺪَﻛ ُﻢْ أ َﻧ ْﻔَﻖَ ﻣِﺜ ْﻞَ أ ُﺣُﺪٍ ذَھَﺒًﺎ ﻣ َ ﺎ أ َدْر َكَ ﻣُﺪﱠ
أ َﺣَﺪِھِﻢْ و َﻻ َ ﻧَﺼِﯿﻔَﮫُ
 

Telah bersabda Rasulullah Saw: “Janganlah kalian mencerca para shahabatku. Demi Dzat yang
jiwaku ada di tangan-Nya, kalau seandainya salah seorang di antara kalian berinfaq emas sebesar
gunung Uhud maka tidak akan dapat menandingi satu mud dari mereka bahkan tidak pula
setengahnya” (HR. Al-Bukhari, dalam Shahih al-Bukhari Juz II/hal 347 No. 3546; Muslim,
dalam Shahih Muslim Jilid II hal.1171; dan al-Tirmidzi dalam Sunan al-Tirmidzi Juz V/hal. 696
hadits No. 3761)

ح. ﻗَﺎل َ ر َﺳُﻮلُ ﷲ ﱠ ِ ﺻ َﻠ ﱠﻰ ﷲ ﱠ ﻋَﻠَﯿْﮫِ و َ ﺳَﻠ ﱠﻢ َ ﷲ ﱠ َ ﷲ ﱠ َ ﻓِﻲ أ َﺻ ْ ﺤ َﺎﺑ ِﻲ ﷲ ﱠ َ ﷲ ﱠ َ ﻓِﻲ أ َﺻ ْ ﺤ َﺎﺑ ِﻲ ﻻ َ ﺗَﺘ ﱠ ﺨ ِﺬ ُوھُﻢْ ﻏَﺮ َﺿًﺎ 

ﺑَﻌْﺪِي ﻓَﻤ َﻦ ْ أ َﺣ َﺒﱠﮭُﻢْ ﻓَﺒ ِﺤُﺒﱢﻲ
أ َﺣ َﺒﱠﮭُﻢْ و َﻣ َﻦ ْ أ َﺑْﻐَﻀ َﮭُﻢْ ﻓَﺒ ِﺒُﻐ ْﻀ ِﻲ أ َﺑْﻐَﻀ َﮭُﻢْ و َﻣ َﻦ ْ آ ذَاھُﻢْ ﻓَﻘَﺪْ آذَاﻧِﻲ و َ ﻣ َﻦ ْ آذَاﻧِﻲ ﻓَﻘَﺪْ آذَى ﷲ ﱠ َ و َﻣ َﻦ ْ آذَى ﷲ ﱠ َ ﯾُﻮﺷِﻚُ أ َن ْ ﯾَﺄ ْﺧ ُﺬَهُ


Takutlah kepada Allah, takutlah kepada Allah mengenai sahabat-sahabatku. Janganlah kamu
menjadikan mereka sebagai sasaran caci-maki sesudah aku tiada. Barangsiapa mencintai mereka, maka semata-mata karena mencintaiku. Dan barang siapa membenci mereka, maka
berarti semata-mata karena membenciku. Dan barangsiapa menyakiti mereka berarti dia telah
menyakiti aku, dan barangsiapa menyakiti aku berarti dia telah menyakiti Allah. Dan
barangsiapa telah menyakiti Allah dikhawatirkan Allah akan menghukumnya. (HR al-Tirmidzi
dalam Sunan al-Tirmidzi Juz V/hal. 696 hadits No. 3762)

خ. ﻋﻦ ﻋُﻮ َ ﯾْﻢ ِ ﺑْﻦ ِ ﺳَﺎﻋ ِﺪَةَ أ َن ﱠ ر َﺳُﻮل َ ﷲ ﱠ ِ ﻗَﺎل َ : “ إ ِن ﱠ ﷲ ﱠ َ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ اﺧ ْ ﺘَﺎرَﻧِﻲ، و َ اﺧ ْ ﺘَﺎر َ ﻟِﻲ أ َﺻ ْ ﺤ َﺎﺑًﺎ، ﻓَﺠ َ ﻌَﻞ َ ﻟِﻲ ﻣِﻨ ْﮭُﻢْ وُزَر َاء َ و َأ َﻧ ْﺼ َﺎرًا
و َأ َﺻ ْﮭَﺎرًا، ﻓَﻤ َﻦ ْ ﺳَﺒﱠﮭُﻢْ ﻓَﻌَﻠَﯿْﮫِ ﻟَﻌْﻨَﺔ ُ ﷲ ﱠ ِ، و َاﻟ ْﻤ َﻼ َ ﺋِﻜَﺔِ، و َ ا ﻟﻨﱠﺎس ِ أ َﺟْﻤ َﻌِﯿﻦ َ ، ﻻ َ ﯾﻘ ْﺒَﻞُ ﷲ ﻣِﻨ ْﮫُ ﯾَﻮ ْ م َ اﻟ ْﻘِﯿَﺎﻣ َﺔِ ﺻَﺮ ْﻓﺎ و َ ﻻ َ ﻋَﺪْﻻ.( أﺧﺮﺟﮫ اﺑﻮ ﻧﻌﯿﻢ
ﻓﻰ ﻣﻌﺮﻓﺔ اﻟﺼﺤﺎﺑﺔ ج3/ص 1745: رﻗﻢ 4424 ؛ واﻟﻄﺒﺮاﻧﻲ ﻓﻲ اﻷوﺳﻂ ج1 / ص 272 رﻗﻢ 456 ؛ واﻟﺤﺎﻛﻢ ﻓﻲ اﻟﻤﺴﺘﺪرك
ج4/ص68 رﻗﻢ 2735)
 

Dari Uwaim bin Sa’idah ra, sesunguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah Ta’ala telah memilih diriku, lalu memilih untukku para sahabat dan
menjadikan mereka sebagai pendamping dan penolong. Maka siapa yang mencela mereka,
atasnya laknat dari Allah, para malaikat dan seluruh manusia. Allah Ta’ala tidak akan menerima
amal darinya pada hari kiamat, baik yang wajib maupun yang sunnah”.

د. إ ِذَا ﻛَﻔ ﱠﺮ َ اﻟﺮﱠﺟُﻞُ أ َﺧَﺎهُ ﻓَﻘَﺪْ ﺑَﺎء َ ﺑ ِﮭَﺎ أ َﺣ َﺪُھُﻤ َﺎ

“Jika seseorang mengkafirkan saudaranya, maka sesungguhnya kalimat itu kembali kepada salah
satu dari keduanya.” (HR Muslim, dalam Shahih Muslim Jilid I/hal 47 hadits No. 111, hadits
senada diriwayatkan oleh al-Bukhari, Juz III/hal. 408 No.5883)

ذ.ﻋَﻦ ْ أ َﺑ ِﻲ ذَرﱟ ر َﺿ ِﻲ ﷲ ﱠ ﻋَﻨْﮫ أ َﻧﱠﮫُ ﺳَﻤِﻊَ اﻟﻨﱠﺒ ِﻲﱠ ﺻ َﻠ ﱠﻰ ﷲ ﱠ ﻋَﻠَﯿْﮫِ و َﺳَﻠ ﱠﻢ َ ﯾَﻘ ُﻮلُ ﻻ َ ﯾَﺮ ْﻣِﻲ رَﺟُﻞٌ رَﺟُﻼ ً ﺑ ِﺎﻟ ْﻔ ُﺴُﻮق ِ و َﻻ َ ﯾَﺮ ْﻣِﯿﮫِ ﺑ ِﺎﻟ ْﻜُﻔ ْﺮ ِ إ ِﻻ ﱠ
ار ْ ﺗَﺪﱠت ْ ﻋَﻠَﯿْﮫِ إ ِن ْ ﻟَﻢْ ﯾَﻜ ُﻦ ْ ﺻ َﺎﺣ ِﺒُﮫُ ﻛَﺬَﻟِﻚ َ


Dari Abi Dzar ra bahwa dia mendengan Rasulullah Saw bersabda: “Tidaklah seseorang
melemparkan tuduhan kepada yang lain dengan kefasikan, dan tidak pula melemparkan tuduhan
kepada yang lain dengan kekafiran, melainkan hal itu akan kembali kepadanya apabila yang
dituduh ternyata tidak demikian”.(HR al-Bukhari, Shahih Bukhari Juz III/ hal. 396, No. 582)

ر.إ ِن ﱠ ﻣِﻦ ْ أ َﻣ َﻦ ﱢ ا ﻟﻨ ﱠﺎس ِ ﻋَﻠَﻲﱠ ﻓِﻲ ﺻُﺤ ْ ﺒَﺘِﮫِ و َﻣ َﺎﻟِﮫِ أ َﺑَﺎ ﺑَﻜ ْﺮ ٍ و َ ﻟَﻮْ ﻛ ُﻨ ْﺖ ُ ﻣُﺘ ﱠﺨِﺬ ًا ﺧَﻠِﯿﻼ ً ﻏَﯿْﺮ َ ر َﺑﱢﻲ ﻻ َ ﺗ ﱠﺨَﺬ ْت ُ أ َﺑَﺎ ﺑَﻜ ْﺮ ٍ و َﻟَﻜِﻦ ْ أ ُﺧ ُﻮﱠةُ اﻹ ْ ِ ﺳْﻼ َ م ِ
و َﻣ َﻮ َ دﱠﺗُﮫُ ِ


Sesungguhnya manusia yang paling terpercaya di sisiku dengan harta dan jiwanya adalah Abu
Bakar. Seandainya aku memilih kekasih, selain Tuhanku maka aku akan memilih Abu Bakr,
Akan tetapi yang ada adalah persaudaraan Islam dan berkasih sayang dalam Islam. (HR alBukhari, Juz II/hal 344 No. 3529; hadits senada diriwayatkan oleh Muslim, Shahih Muslim Jilid
II/hal 1119)

ز. ﻗَﺎ لَ رَﺳُﻮلُ ﷲ ﱠ ِ ﺻ َﻠ ﱠﻰ ﷲ ﱠ ﻋَﻠَﯿْﮫِ و َﺳَﻠ ﱠﻢ َ اﻗ ْﺘَﺪُوا ﺑ ِﺎﻟﻠ ﱠﺬَﯾْﻦ ِ ﻣِﻦ ْ ﺑَﻌْﺪِي أ َﺑ ِﻲ ﺑَﻜ ْﺮ ٍ و َ ﻋُﻤ َﺮَ

Rasulullah Saw bersabda ikutilah teladan orang-orang setelahku yaitu Abu Bakar dan Umar (HR
al-Tirmidzi, Juz V/hal 609 No. 3662)

س. ﻋَﻦ ْ ﻋَﺒْﺪِ اﻟﺮﱠﺣ ْ ﻤ َﻦ ِ ﺑْﻦ ِ ﻋَﻮْف ٍ ﻗَﺎل َ ﻗَﺎل َ ر َﺳُﻮلُ ﷲ ﱠ ِ –ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ
« أ َﺑُﻮ ﺑَﻜ ْﺮ ٍ ﻓِﻰ اﻟ ْﺠ َﻨ ﱠﺔِ و َ ﻋُﻤ َﺮُ ﻓِﻰ اﻟ ْﺠ َﻨ ﱠﺔِ و َ ﻋُﺜ ْﻤ َﺎن ُ ﻓِﻰ
اﻟ ْﺠ َﻨﱠ ﺔِ و َ ﻋَﻠِﻰ ﱞ ﻓِﻰ اﻟ ْﺠ َﻨﱠﺔِ و َطَﻠ ْﺤ َﺔ ُ ﻓِﻰ اﻟ ْﺠ َ ﻨﱠﺔِ و َ اﻟﺰ ﱡﺑَﯿْﺮُ ﻓِﻰ اﻟ ْﺠ َﻨﱠﺔِ و َ ﻋَﺒْﺪُ اﻟﺮﱠﺣ ْﻤ َﻦ ِ ﺑْﻦ ُ ﻋَﻮْف ٍ ﻓِﻰ اﻟ ْﺠ َ ﻨﱠﺔِ و َ ﺳَﻌْﺪٌ ﻓِﻰ اﻟ ْﺠ َﻨﱠﺔِ و َﺳَﻌ ِﯿﺪٌ ﻓِﻰ اﻟ ْﺠ َﻨﱠﺔِ
و َأ َﺑُﻮ ﻋُﺒَﯿْﺪَةَ ﺑْﻦ ُ اﻟ ْﺠ َﺮﱠاح ِ ﻓِﻰ اﻟ ْﺠ َﻨ ﱠﺔِ


Dari Abdurrahman bin Auf dia berkata; Rasulullah Saw bersabda: “Abu Bakar di syurga, Umar
di syurga, Utsman di syurga, Ali di syurga, Thalhah di syurga, Zubair di syurga, Abdurahman
ibn Auf di syurga, Sa’ad (ibn Abi Waqqash) di syurga, Said (ibn Zaid ibn Amru ibn Nufail) di
syurga, Abu Ubaidah ibn al-Jarrah di syurga” (HR al-Tirmidzi, Juz V/hal 647 hadits No. 3747)

ش.ﻋﻦ ﻣُﺤ َﻤﱠﺪِ ﺑ ْﻦ ِ ﻋَﻠِﻲ ﱟ و َ أ َﺧ ُ ﻮهُ ﻋَﺒْﺪُﷲ ﱠ ِ ﺑْﻦ ُ ﻣُﺤ َﻤﱠﺪٍ ﻋَﻦ ْ أ َﺑ ِﯿﮭ ِﻤ َﺎ أ َن ﱠ ﻋَﻠِﯿً ّﺎ ر َﺿ ِﻲ ﷲ ﱠ ﻋَﻨ ْﮭﻢ ﻗَﺎل َ ﻻ ِ ﺑْﻦ ِ ﻋَﺒﱠﺎس ٍ إ ِنﱠ اﻟﻨ ﱠﺒ ِﻲﱠ ﺻ َﻠ ﱠﻰ ﷲ ﱠ ﻋَﻠَﯿْﮫِ
و َﺳَﻠ ﱠﻢ َ ﻧَﮭَﻰ ﻋَﻦ ِ اﻟ ْﻤُﺘْﻌَﺔِ و َ ﻋَﻦ ْ ﻟ ُﺤُﻮم ِ اﻟ ْﺤُﻤُﺮ ِ اﻷ ْ َھْﻠِﯿﱠﺔِ زَﻣ َﻦ َ ﺧَﯿْﺒَﺮَ
 

Dari Muhammad bin Ali dan saudaranya Abdullah bin Muhammad dari Bapak keduanya
bahwasanya Ali Ra berkata kepada Ibnu Abbas sesungguhnya Nabi saw melarang mut’ah dan
makan daging keledai jinak pada masa perang khaibar. (HR al-Bukhari, Juz III/hal 200, hadits
No. 4925)

ص. ﻋَﻦ ْ إ ِﯾَﺎس ِ ﺑْﻦ ِ ﺳَﻠَﻤ َﺔَ ﻋَﻦ ْ أ َﺑ ِﯿﮫِ ﻗَﺎل َ ر َﺧ ﱠﺺ َ رَﺳُﻮلُ ﷲ ﱠ ِ ﺻ َﻠ ﱠﻰ ﷲ ﱠ ﻋَﻠَﯿْﮫِ و َﺳَﻠ ﱠﻢ َ ﻋَﺎم َ أ َو ْطَﺎس ٍ ﻓِﻲ اﻟ ْ ﻤُﺘ ْ ﻌَﺔِ ﺛَﻼ َ ﺛ ًﺎ ﺛ ُﻢﱠ ﻧَﮭَﻰ ﻋَﻨ ْﮭَﺎ

Dari Iyas bin Salamah dari ayahnya berkata : Rasulullah memperbolehkan nikah mut’ah pada
saat perang autas selama tiga hari lalu melarangnya. (HR. Muslim, Shahih Muslim Jilid II/hal.
633)

1. Hadits Mauquf kepada Ali ra.

ﻋَﻦ ْ ﻣُﺤ َﻤﱠﺪِ ﺑْﻦ ِ اﻟ ْﺤ َﻨَﻔِﯿﱠﺔِ ﻗَﺎل َ ﻗ ُﻠ ْﺖ ُ ﻷ ِ َﺑ ِﻲ أ َيﱡ اﻟﻨﱠﺎس ِ ﺧَﯿْﺮٌ ﺑَﻌْﺪَ ر َ ﺳُﻮل ِ ﷲ ﱠ ِ ﺻ َﻠ ﱠﻰ ﷲ ﱠ ﻋَﻠَﯿْﮫِ و َﺳَﻠ ﱠ ﻢ َ ﻗَﺎل َ أ َﺑُﻮ ﺑَﻜ ْﺮ ٍ ﻗ ُﻠ ْﺖ ُ ﺛ ُﻢﱠ ﻣ َﻦ ْ ﻗَﺎل َ ﺛ ُﻢﱠ ﻋُﻤ َﺮُ
و َﺧَﺸ ِﯿﺖ ُ أ َن ْ ﯾَﻘ ُﻮل َ ﻋُﺜ ْﻤ َﺎن ُ ﻗ ُﻠ ْﺖ ُ ﺛ ُﻢﱠ أ َﻧ ْﺖ َ ﻗَﺎل َ ﻣ َ ﺎ أ َﻧَﺎ إ ِ ﻻ ﱠ ر َﺟُ ﻞٌ ﻣِﻦ َ اﻟ ْﻤُﺴْﻠِﻤِﯿﻦ َ


Dari Muhammd bin Hanafiyah dia berkata; Aku bertanya kepada bapakku (yakni Ali bin Abi
Thalib radhiallahu ‘anhu): Siapakah manusia yang terbaik setelah Rasulullah ? beliau menjawab:
“Abu Bakar”. Aku bertanya (lagi): “Kemudian siapa?”. Beliau menjawab: “Umar”. Dan aku
khawatir beliau akan berkata Utsman, maka aku mengatakan: “Kemudian engkau?” Beliau
menjawab: “Bukan aku kecuali seorang dari kalangan muslimin”.(diriwayatkan oleh al-Bukhari
dalam Shahih Bukhari Juz II/hal 347 No.3544)

1. Pendapat Para Ulama

1. Pendapat Imam Malik
روى اﻟﺨﻼل ﻋﻦ اﺑﻰ ﺑﻜﺮ اﻟﻤﺮوزى ﻗﺎل : و َﺳَﻤِﻌْﺖ ُ أ َﺑَﺎ ﻋَﺒْﺪِ ﷲ ﱠ ِ ﯾَﻘ ُﻮلُ : ﻗَﺎل َ ﻣ َﺎﻟِﻚٌ : اﻟ ﱠﺬِي ﯾَﺸ ْﺘِﻢُ أ َﺻ ْ ﺤ َﺎب َ اﻟﻨﱠﺒ ِﻲ ﱢ ﺻ َ ﻠ ﱠﻰ ﷲُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ و َﺳَﻠ ﱠﻢ َ
ﻟَﯿْﺲ َ ﻟَﮫُ ﺳَﮭْﻢٌ، أ َو ْ ﻗَﺎل َ : ﻧَﺼ ِﯿﺐٌ ﻓِﻲ اﻹ ِ ﺳْﻼم ِ ( اﻟﺨﻼل / اﻟﺴﻦ: ٥٥٧،٢ )
 

Al Khalal meriwayatkan dari Abu Bakar Al Marwazi, katanya : Saya mendengar Abu Abdulloh
berkata, bahwa Imam Malik berkata : “Orang yang mencela sahabat-sahabat Nabi, maka ia tidak
termasuk dalam golongan Islam” ( Al Khalal / As Sunnah, 2-557 )

1. Pendapat Imam Ahmad

روى اﻟﺨﻼل ﻋﻦ اﺑﻰ ﺑﻜﺮ اﻟﻤﺮوزى ﻗﺎل : ﺳَﺄ َﻟ ْﺖ ُ أ َﺑَﺎ ﻋَﺒْﺪِ ﷲ ﱠ ِ : ﻋَﻦ ْ ﻣ َﻦ ْ ﯾَﺸ ْﺘِﻢُ أ َﺑَﺎ ﺑَﻜ ْﺮ ٍ و َ ﻋُﻤ َﺮ َ و َﻋَﺎﺋِﺸَﺔَ؟ ﻗَﺎل َ : ﻣ َﺎ أ ُر َآهُ ﻋَﻠَﻰ اﻹ ِ ﺳْﻼم ِ (
اﻟﺨﻼل / اﻟﺴﻨﺔ : ٥٥٧ ،٢)


Al Khalal meriwayatkan dari Abu Bakar Al Marwazi, ia berkata : “Saya bertanya kepada Abu
Abdullah tentang orang yang mencela Abu Bakar, Umar dan Aisyah? Jawabnya, saya
berpendapat bahwa dia bukan orang Islam”. ( Al Khalal / As Sunnah, 2-557).

1. Pendapat Ibnu Hazm


ﻓﺈن اﻟﺮواﻓﺾ ﻟﯿﺴﻮا ﻣﻦ اﻟﻤﺴﻠﻤﯿﻦ إﻧﻤﺎ ھﻲ ﻓﺮق ﺣﺪث أوﻟﮭﺎ ﺑﻌﺪ ﻣﻮت اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ و ﺳﻠﻢ ﺑﺨﻤﺲ وﻋﺸﺮﯾﻦ ﺳﻨﺔ وﻛﺎن
ﻣﺒﺪؤھﺎ إﺟﺎﺑﺔ ﻣﻦ ﺧﺬﻟﮫ ﷲ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻟﺪﻋﻮة ﻣﻦ ﻛﺎد اﻹﺳﻼم وھﻲ طﺎﺋﻔﺔ ﺗﺠﺮي ﻣﺠﺮى اﻟﯿﮭﻮد واﻟﻨﺼﺎرى ﻓﻲ اﻟﻜﺬب واﻟﻜﻔﺮ

Sesungguhnya rofidhoh bukanlah dari kalangan kaum muslimin, kelompok ini mula-mula
muncul 25 tahun setelah Nabi –shollallohu ‘alaihi wa sallam – wafat. Dan asalnya bermula dari
mengikuti dakwah seorang yang Alloh hinakan yang hendak memerangi Islam kelompok ini
berjalan di atas jalannya orang-orang Yahudi dan Nasrani dalam kedustaan dan kekufuran. (AlFishol fil-milal 2/213)

1. Pendapat KH Hasyim Asyari (Rois Akbar PBNU)

و َاﺻ ْ ﺪَعْ ﺑ ِﻤ َﺎﺗُﺆْﻣ َﺮُ ﻟِﺘَﻨ ْﻘَﻤِﻊَ اﻟ ْﺒ ِﺪَعُ ﻋَﻦ ْ اَھْﻞ ِ ا ْﻟﻤ َﺪَر ِو َاﻟ ْﺤ َﺠَﺮ ِ . ﻗﺎل رﺳﻮل ﷲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ “ اِذَاظَﮭَﺮَتِ اﻟ ْﻔِﺘَﻦ ُ اَو ِاﻟ ْﺒ ِﺪَعُ وﺳُﺐ ﱠ
اَﺻ ْ ﺤَﺎﺑ ِﻲْ ﻓَﻠ ْﯿُﻈ ْﮭ ِﺮ ِاﻟ ْﻌَﺎﻟِﻢُ ﻋِﻠ ْﻤ َﮫُ ﻓَﻤ َﻦ ْ ﻟَﻢْ ﯾَﻔ ْﻌَﻞ ْ ذَﻟِﻚ َ ﻓَﻌَﻠَﯿْﮫِ ﻟَﻌْﻨَﺔ ُ ﷲِ و َ اﻟ ْﻤ َﻼَﺋِﻜَﺔِ و َ اﻟﻨﱠﺎس ِ اَﺟْﻤ َﻌِﯿْﻦَ


Sampaikan secara terang-terangan apa yang diperintahkan Allah kepadamu, agar bid’ah-bid’ah
terberantas dari semua orang. Rasulullah SAW bersabda: “Apabila fitnah-fitnah dan bid’ahbid’ah muncul dan sahabat-sahabatku di caci maki, maka hendaklah orang-orang alim
menampilkan ilmunya. Barang siapa tidak berbuat begitu, maka dia akan terkena laknat Allah,
laknat Malaikat dan semua orang.”(Muqadimah Qanun Asasi Nahdlatul ulama).
MEMUTUSKAN
1. Mengukuhkan dan menetapkan keputusan MUI-MUI daerah yang menyatakan bahwa
ajaran Syi’ah (khususnya Imamiyah Itsna Asyariyah atau yang menggunakan nama samaran
Madzhab Ahlul Bait dan semisalnya) serta ajaran-ajaran yang mempunyai kesamaan dengan
faham Syi’ah Imamiyah Itsna Asyariyah adalah SESAT DAN MENYESATKAN.
1. Menyatakan bahwa penggunaan Istilah Ahlul Bait untuk pengikut Syi’ah adalah bentuk
pembajakan kepada ahlul bait Rasulullah Saw.
2. Merekomendasikan:
1. Kepada Umat Islam diminta untuk waspada agar tidak mudah terpengaruh dengan
faham dan ajaran Syi’ah (khususnya Imamiyah Itsna Asyariyah atau yang
menggunakan nama samaran Madzhab Ahlul Bait dan semisalnya)
2. Kepada Umat Islam diminta untuk tidak mudah terprovokasi melakukan tindakan
kekerasan (anarkisme), karena hal tersebut tidak dibenarkan dalam Islam serta bertolak belakang dengan upaya membina suasana kondusif untuk kelancaran
dakwah Islam
3. Kepada Pemerintah baik Pusat maupun Daerah dimohon agar tidak memberikan
peluang penyebaran faham Syi’ah di Indonesia, karena penyebaran faham Syi’ah
di Indonesia yang penduduknya berfaham ahlu al-sunnah wa al-jama’ah sangat
berpeluang menimbulkan ketidakstabilan yang dapat mengancam keutuhan
NKRI.
4. Kepada Pemerintah baik Pusat maupun Daerah dimohon agar melakukan
tindakan-tindakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku antara lain
membekukan/melarang aktivitas Syi’ah beserta lembaga-lembaga yang terkait.
5. Kepada Pemerintah baik Pusat maupun Daerah dimohon agar bertindak tegas
dalam menangani konflik yang terjadi, tidak hanya pada kejadiannya saja, tetapi
juga faktor yang menjadi penyulut terjadinya konflik, karena penyulut konflik
adalah provokator yang telah melakukan teror dan kekerasan mental sehingga
harus ada penanganan secara komprehensif.
6. Kepada Pemerintah baik Pusat maupun Daerah dimohon agar bertindak tegas
dalam menangani aliran menyimpang karena hal ini bukan termasuk kebebasan
beragama tetapi penodaan agama.
7. Kepada Dewan Pimpinan MUI Pusat dimohon agar mengukuhkan fatwa tentang
kesesatan Faham Syi’ah (khususnya Imamiyah Itsna Asyariyah atau yang
menggunakan nama samaran Madzhab Ahlul Bait dan semisalnya) serta ajaranajaran yang mempunyai kesamaan dengan faham Syi’ah sebagai fatwa yang
berlaku secara nasional.
Surabaya 27 Shofar 1433 H
21 Januari 2012 M
DEWAN PIMPINAN
MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI)
PROPINSI JAWA TIMUR
Ketua Umum Sekretaris Umum
KH. Abdusshomad Buchori Drs. H Imam Tabroni, MM



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here