Astaghfirullah... Indonesia Kaya Aliran Sesat - Bulan Sabit Kembar

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

23 April 2014

Astaghfirullah... Indonesia Kaya Aliran Sesat

Pengikut Lia Aminudin
KONDISI umat Islam di Indonesia ini bener-bener mencemaskan. Ngurusin “musuh-musuh” akidah rasanya nggak ada matinya, belum lagi “musuh” luar yang akan menjadi ancaman bangsa.

Belum lama ini Rabu 2 April 2014, diitangkap Cecep Solihin beserta tujuh orang pengikutnya oleh polisi di kediamannya di Jalan Cinta Asih RT 01/11, Kelurahan Samoja, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, menguak tabil ajaran aliran sesat kembali lahir.  Cecep diamankan aparat Polrestabes Bandung  karena diduga telah mengajarkan aliran sesat. Seorang  warga melaporkan aliran sesat ini ialah Toha. Dia menilai apa yang diajarkan oleh Cecep sudah tidak masuk akal.

Berdasarkan pengakuan Toha, istrinya telah mengikuti ajaran ini sejak satu tahun belakangan ini. Awalnya, dia mengira jika ajakan Cecep itu agar istrinya bisa menambah ilmu agama. Setelah mengkuti ajaran tersebut. Istrinya berubah drastis.
Selain itu ajarannya  tidak mengakui nabi Muhammad sebagai Rosul akhir zaman serta mengaku jika Cecep Solihin sebagai nabinya.

Yang unik,  jamaahnya mengenakan pakaian ‘gado-gado’ alias campuran pakaian Barat dan Korea. ‘’Ada anggotanya yang menggunkan pakaian ala Korea Selatan, pakai anting, dan pakaian modis model barat,’’kata Sekretaris Umum MUI Jabar, Rafani Achyar.

Sebelum Cecep sudah ada Eyang Subur, yang justru digandrungi para artis. Menikah tidak lazim, delapan orang istri semuanya satu rumah.

Sebelum Subur ada jamaahnya Lia Aminuddin, pendiri agama Salamullah. Mengaku men-dapat wahyu dari malaikat Jibril dan mengklaim dirinya Nabi dan Rasul serta Imam Mahdi. Ia  akhirnya divonis hukuman 3 tahun penjara oleh pengadilan.

Seangkatan Lia Aminuddin juga ada Ahmad Mukti, putra dari Lia Aminuddin yang dianggap sebagai Nabi Isa.

Juga ada nama Dedi Mulyana, Nabi palsu dari Banten yang memperoleh wangsit dari musyawarahnya dengan jin di laut. Ada pula Pemim-pin Al-Qiyadah Al-Islamiyah, Ahmad Musaddeq atau H. Abdul Salam (Lahir Jakarta, 1942), mengaku menjadi Nabi tanggal 23 Juli 2006.. Kitab suci: Al-Qur’an dengan pemahaman sendiri.

Tahun 2013 ada  sosok Sutarmin, nabi palsu muncul di lereng Gunung Lawu. Ada pula Ashriyanti Samuda, seorang Wanita muda yang sudah percaya diri mengatakan bahwa dirinya adalah nabi. Untuk merekrut pengikut, warga Kepulauan Sula, Maluku ini menerbitkan buku yang dicetaknya sendiri kemudian disebarkan kepada masyarakat setempat.

Meski belum ada penelitian berapa jumlah nabi-nabi palsu lahir dalam setiap tahun di Indonesia, negeri ini memang lahannya subur luar biasa untuk penganut aliran sesat dan nabi-nabi palsu.

Konon, kata orang, tanah di negeri ini meski cuman ditancepin batang kayu aja bisa tumbuh jadi pohon beneran. Tapi ternyata, negeri ini nggak cuma subur ditanami pohon, bahkan aliran sesat pun bisa tumbuh subur disini.

Coba deh, sebut saja, mau aliran sesat model apa di negeri kita? Yang ngaku-ngaku jadi nabi baru tiap tahun banyak. Yang shalat pakai Bahasa Jawa ada. Yang mengkafirkan sahabat-sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi Wassalam tapi merasa itu hal benar terang-terangan, bahkan didukung media massa besar. Yang menganggap keislaman kita baru sah kalau berbaiat ke pemimpinnya saja juga ada.

Jika di negeri ini diadakan kontes pencarian bakat khusus untuk aliran sesat dan nabi-nabi palsu mungkin ramai pesertanya dan insyaAllah juaranya.

Bahkan “kesesatan” itu didukung kalangan akademik, mendapat dana riset luar negeri dan dibuatlah istilah mentereng, “agama-agama lokal”.

Boleh jadi, aliran-aliran sesat dan nabi-nabi palsu pada 5-10 tahun ke depan jauh lebih “kreatif”.

Jika hanya sebatas mengaku nabi baru ah, itu sudah umum.  Bisa jadi kelak ada aliran baru, memodifikasi gerakan shalat dengan goyang oplosann



 SUMBER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here