"Baik karena faktor internal atau keperluan eksternal memungkinkan perubahan itu besar. Saya tidak yakin bahwa Hanura akan bisa mengajukan dua capres dan cawapres. Itu pasti ada perubahan," ujar Fuad yang ditemui dalam Tabligh Akbar di Masjid Al-Azhar, Jakarta, Minggu (30/3).
Fuad juga pesimis Partai Hanura dapat memperoleh suara sebanyak 20 persen. Untuk itu, dia masih melihat adanya kemungkinan koalisi dengan partai lain setelah pemilihan legislatif pada 9 April mendatang.
"Ya nanti kita melihat ini setelah pemilu, sebetulnya secara obyektif semua akan melihat peta politik setelah pileg 9 April 2014," kata dia.
Menurut dia, penetapan capres Wiranto dan cawapres Hari Tanoe dari Partai Hanura hanya sebatas melihat opini publik dan mencari simpati dari masyarakat. Apabila, lanjut dia, partainya tidak mencapai 20 persen maka akan ada perubahan besar di Partai Hanura.
"Jadi sebetulnya sekarang ini saya melihat hanya tested the water saja. Hanya untuk penjajakan. Apakah benar-benar orang itu bisa maju atau tidak, apakah perolehan suara, ada dukungan sebagainya atau tidak, baik itu partai mana saja itu setelah pemilu. Apalagi partai menengah dan papan kecil makanya semuanya akan saling memerlukan dukungan. Jadi saya lihat semuanya ini hanya sebatas tested the water saja, jargon-jargon saja," pungkas dia.
Sumber : Facebook Artati Sansumardi

Tidak ada komentar:
Posting Komentar