PRESIDEN Bulgaria dilaporkan telah memanggil para pemimpin politik pada Selasa (18/2/2014) terkait penyerangan terhadap sebuah masjid di Plovdiv, kota terbesar kedua di negara itu, worldbulletin melaporkan pada Rabu (19/2/2014).
“Tindakan yang membangkitkan permusuhan, kebencian dan permusuhan, yang mengganggu warga Bulgaria satu sama lain, tidak akan disambut oleh masyarakat,” kata Rosen Plevneliev. Pernyataan ini diutarakan Plevniev kepada Perdana Menteri Plamen Oresharski, setelah bertemu dengan pihak Gerakan Hak dan Kebebasan Etnis Turki (DPS) berkaitan dengan meningkatnya islamfobia di Bulgaria.
Pemimpin DPS, Lyutvi Ahmed Mestan mengatakan bahwa pertemuan Dewan Keamanan Nasional akan menjadi kesempatan untuk menentukan solusi terbaik.
“Perdamaian etnis dan agama merupakan dasar untuk perdamaian sosial di Bulgaria,” ujar Mestan.
Pada Jumat (14/2/2014) pekan lalu, sekelompok orang tak dikenal menyerang Masjid Dzhumaya, melemparkan batu dan bom asap sebelum mereka berjalan ke konsulat Turki di Plovdiv.
Kelompok ini kemudian bentrok dengan polisi Bulgaria setelah pasukan keamanan memblokir kelompok penyerang ini saat bergerak menuju konsulat.
Sumber : Facebook Artati Sansumardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar