Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mengingatkan umat Islam untuk menggunakan hak pilihnya. Sebab, jika umat Islam golput, hal itu akan membuat “pihak lain” yang berkuasa dan semakin menjauhkan negeri ini dari syariatNya.
“Saya bukan orang partai. Saya tidak pernah mencalonkan diri jadi Presiden atau jadi Caleg sekalipun. Tidak! Tapi, saya mendukung saudara-saudara saya yang berjuang melalui sistem masuk ke DPR. Rebut ini kekuasaan! Umat Islam wajib untuk berkuasa di Republik ini,”seru Habib Rizieq dalam Pengajian Politik Islam, disambut pekikan takbir massa FPI, Ahad (23/2) siang.
Berada di ruang ibadah utama masjid Masjid Agung Al Azhar, Jakarta, suara Habib Rizieq terdengar lantang hingga ke luar masjid. Ia menyerukan umat Islam agar tidak menyia-nyiakan kesempatan pada Pemilu yang sudah dekat, baik pemilu legislatif maupun pemilu presiden, dengan memilih caleg yang siap memperjuangkan syariat Islam.
Lebih lanjut Habib Rizieq menjelaskan bahwa ada sebagian umat Islam yang menganggap demokrasi haram. Namun, alumni King Saud University ini tidak mau berdebat, sebab “pertempuran” sudah di depan mata.
“Saya tidak mau berdebat. Kalau ada yang mengatakan ini kan demokrasi hukumnya haram. Sudahlah, terlalu panjang kalau kita berdebat. Ini pertempuran sudah di depan mata. Kita jangan ribut, tapi rebut dulu. Habis rebut, baru ribut. Ini kekuasaan belum kita rebut tapi sudah ribut. Kacau tidak? Akhirnya, besok direbut orang lain. Betul?” tandasnya seperti dikutip Hidayatullah.
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mengingatkan umat Islam untuk menggunakan hak pilihnya. Sebab, jika umat Islam golput, hal itu akan membuat “pihak lain” yang berkuasa dan semakin menjauhkan negeri ini dari syariatNya.
“Saya bukan orang partai. Saya tidak pernah mencalonkan diri jadi Presiden atau jadi Caleg sekalipun. Tidak! Tapi, saya mendukung saudara-saudara saya yang berjuang melalui sistem masuk ke DPR. Rebut ini kekuasaan! Umat Islam wajib untuk berkuasa di Republik ini,”seru Habib Rizieq dalam Pengajian Politik Islam, disambut pekikan takbir massa FPI, Ahad (23/2) siang.
Berada di ruang ibadah utama masjid Masjid Agung Al Azhar, Jakarta, suara Habib Rizieq terdengar lantang hingga ke luar masjid. Ia menyerukan umat Islam agar tidak menyia-nyiakan kesempatan pada Pemilu yang sudah dekat, baik pemilu legislatif maupun pemilu presiden, dengan memilih caleg yang siap memperjuangkan syariat Islam.
Lebih lanjut Habib Rizieq menjelaskan bahwa ada sebagian umat Islam yang menganggap demokrasi haram. Namun, alumni King Saud University ini tidak mau berdebat, sebab “pertempuran” sudah di depan mata.
“Saya tidak mau berdebat. Kalau ada yang mengatakan ini kan demokrasi hukumnya haram. Sudahlah, terlalu panjang kalau kita berdebat. Ini pertempuran sudah di depan mata. Kita jangan ribut, tapi rebut dulu. Habis rebut, baru ribut. Ini kekuasaan belum kita rebut tapi sudah ribut. Kacau tidak? Akhirnya, besok direbut orang lain. Betul?” tandasnya seperti dikutip Hidayatullah.
Sumber :Facebook Artati Sansumardi
“Saya bukan orang partai. Saya tidak pernah mencalonkan diri jadi Presiden atau jadi Caleg sekalipun. Tidak! Tapi, saya mendukung saudara-saudara saya yang berjuang melalui sistem masuk ke DPR. Rebut ini kekuasaan! Umat Islam wajib untuk berkuasa di Republik ini,”seru Habib Rizieq dalam Pengajian Politik Islam, disambut pekikan takbir massa FPI, Ahad (23/2) siang.
Berada di ruang ibadah utama masjid Masjid Agung Al Azhar, Jakarta, suara Habib Rizieq terdengar lantang hingga ke luar masjid. Ia menyerukan umat Islam agar tidak menyia-nyiakan kesempatan pada Pemilu yang sudah dekat, baik pemilu legislatif maupun pemilu presiden, dengan memilih caleg yang siap memperjuangkan syariat Islam.
Lebih lanjut Habib Rizieq menjelaskan bahwa ada sebagian umat Islam yang menganggap demokrasi haram. Namun, alumni King Saud University ini tidak mau berdebat, sebab “pertempuran” sudah di depan mata.
“Saya tidak mau berdebat. Kalau ada yang mengatakan ini kan demokrasi hukumnya haram. Sudahlah, terlalu panjang kalau kita berdebat. Ini pertempuran sudah di depan mata. Kita jangan ribut, tapi rebut dulu. Habis rebut, baru ribut. Ini kekuasaan belum kita rebut tapi sudah ribut. Kacau tidak? Akhirnya, besok direbut orang lain. Betul?” tandasnya seperti dikutip Hidayatullah.
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mengingatkan umat Islam untuk menggunakan hak pilihnya. Sebab, jika umat Islam golput, hal itu akan membuat “pihak lain” yang berkuasa dan semakin menjauhkan negeri ini dari syariatNya.
“Saya bukan orang partai. Saya tidak pernah mencalonkan diri jadi Presiden atau jadi Caleg sekalipun. Tidak! Tapi, saya mendukung saudara-saudara saya yang berjuang melalui sistem masuk ke DPR. Rebut ini kekuasaan! Umat Islam wajib untuk berkuasa di Republik ini,”seru Habib Rizieq dalam Pengajian Politik Islam, disambut pekikan takbir massa FPI, Ahad (23/2) siang.
Berada di ruang ibadah utama masjid Masjid Agung Al Azhar, Jakarta, suara Habib Rizieq terdengar lantang hingga ke luar masjid. Ia menyerukan umat Islam agar tidak menyia-nyiakan kesempatan pada Pemilu yang sudah dekat, baik pemilu legislatif maupun pemilu presiden, dengan memilih caleg yang siap memperjuangkan syariat Islam.
Lebih lanjut Habib Rizieq menjelaskan bahwa ada sebagian umat Islam yang menganggap demokrasi haram. Namun, alumni King Saud University ini tidak mau berdebat, sebab “pertempuran” sudah di depan mata.
“Saya tidak mau berdebat. Kalau ada yang mengatakan ini kan demokrasi hukumnya haram. Sudahlah, terlalu panjang kalau kita berdebat. Ini pertempuran sudah di depan mata. Kita jangan ribut, tapi rebut dulu. Habis rebut, baru ribut. Ini kekuasaan belum kita rebut tapi sudah ribut. Kacau tidak? Akhirnya, besok direbut orang lain. Betul?” tandasnya seperti dikutip Hidayatullah.
Sumber :Facebook Artati Sansumardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar