The second Ice Age dan Petunjuk Zaman di Bumi Arab (2) - Bulan Sabit Kembar

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

19 November 2013

The second Ice Age dan Petunjuk Zaman di Bumi Arab (2)


TERDAPAT fenomena lain yang ditemukan para Ilmuwan dalam beberapa waktu lalu selain mencairnya es di kutub, yaitu terdapat gelombang laut yang sangat besar, yang mengalami putaran gelombang di antara samudera-samudera, berfungsi membawa air dengan suhu panas dari tepi laut Afrika Utara ke Atlantik Utara. Fenomena ini disebut The Great Ocean Conveyor Belt.

      
                great ocean conveyor belt The second Ice Age dan Petunjuk Zaman di Bumi Arab (2)

Dalam gambar ini kita melihat arus pergerakan gelombang, warna merah mewakili arus gelombang yang membawa suhu panas air, dan warna biru mewakili gelombang suhu dingin. Juga diketahui bahwa prinsip gerak gelombang ini berlangsung dengan proses penurunan gelombang panas berasal dari Afrika menuju arah selatan dengan membawa sejumlah besar makanan bagi ikan dan dan organisme laut.

Dalam keadaan normal, gerakan ini akan terus berlanjut sepanjang tahun dan suhu panas air laut akan terus tersalurkan ke Eropa. Para ilmuwan memperkirakan jumlah panas ini dalam setahun setara dengan yang dihasilkan oleh jutaan pabrik penghasil energi atom. Begitulah yang terjadi jika dalam kondisi normal. Namun dalam periode ini dan di tahun-tahun mendatang, para ilmuwan khawatir dengan peningkatan proporsi air tawar di Atlantik Utara yang akan menyebabkan penghentian mekanisme gelombang ini. Karena seperti yang disebutkan sebelumnya, air tawar lebih ringan dari air asin dan proses penurunan gelombang air menuju ke bawah akan berhenti. Mengenai teori ini film “The Day After Tomorrow” juga memaparkan fenomena ilmiah ini, tetapi belum mencapai kerincian klarifikasinya.

Dengan terhentinya gerakan besar ini, secara tidak langsung akan menghentikan proses transfer sejumlah besar panas ke Eropa utara dan bagian daerah di Amerika dan Kanada bagian timur. Disusul dengan penurunan suhu di Eropa seperti yang diperkirakan oleh para ilmuwan dari 5 sampai 10 derajat Celcius.

Gagasan teori ini diakui oleh banyak Ilmuwan ahli kelautan dan berkata bahwa fenomena alam ini sudah terjadi sejak (kurang lebih) 20 tahun silam, tetapi ada beberapa Ilmuwan mengingkarinya dan mengatakan bahwa fenomena ini tidak akan sampai menghentikan arus gelombang tersebut tetapi hanya akan melambatkan mekanismenya. Tetapi pada akhir dekade ini kebenaran teori tersebut mulai memperlihatkan wujudnya, tepat setahun setelah dirilisnya film “The Day After Tomorrow.”

Para ilmuwan menemukan reduksi pesat pada The Great Ocean Conveyor Belt tersebut, seperti yang diterbitkan Koran Inggris The Independent pada tahun 2005 yang menjelaskan tentang penelitian mengenai arus gelombang samudera Atlantik, hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal “Nature” yang menyimpulkan bahwa arus ini telah menurun 30 % sejak tahun 1992.

Para ilmuwan memprediksikan bahwa penurunan ini akan menyebabkan reduksi kadar rata-rata suhu panas di Inggris dengan ukuran satu sampai dua derajat Celcius. Seorang profesor fisika kelautan dari Universitas Cambridge, juga memperkirakan dampak dari perubahan ini akan sangat mengerikan untuk Inggris dan Eropa dalam beberapa tahun mendatang, entah Eropa akan membeku atau hanya menjadi sangat dingin.

Dan diketahui bahwa belum pernah terjadi perubahan pesat terhadap gelombang tesebut selama lima puluh tahun terakhir. Untuk informasi lebih lanjut tentang pergerakan arus gelombang besar ini bisa dilihat pada video dokumenter yang bertema tentang fenomena The Great Conveyor Belt dan dampaknya terhadap iklim Eropa, dipublikasikan pada bulan desember tahun 2004 di situs Discovery atau bisa dicari Yotube, tetapi sangat disayangkan juru bicara Profesor Harry Bryden tidak menyebutkan dalam rekaman itu dampak fenomena ini bagi tanah Arab.




Sumber : Facebook Artati Sansumardi





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here