Saat menggeledah rumah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita sejumlah uang dan beberapa barang milik Anas Urbaningrum, KPK juga menyita surat rahasia yang diduga dari KPK untuk mantan ketua umum Partai Demokrat itu.
Inti surat rahasia yang disita institusi tindak kejahatan korupsi itu adalah menyebut bahwa Anas sebagai korban kejahatan politik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan kroni-kroninya di Partai Demokrat.
Juru Bicara Pergerakan Indonesia (PI) Ma'mun Murod mengatakan, surat rahasia itu diduga kuat berasal dari salah seorang pegawai KPK. Surat yang disita KPK itu berupa fotokopi.
"Sifatnya rahasia, jadi surat (aslinya) sudah dibawa KPK. Surat itu harus dibacakan karena terkait dengan identitas seseorang. Ini sudah saya fotokopi suratnya," kata Ma'mun Murod.
Berikut isi surat rahasia yang diduga dari pegawai KPK untuk Anas:
Kepada Yth
Bapak Anas Urbaningrum
di tempat.
Sebelumnya saya mohon maaf, dengan surat ini, dan untuk kebaikan saya, dan menjaga kerahasian ini, maaf saya menyebut identitas saya yang sebenarnya. Saya adalah pegawai biasa di KPK.
Pak Anas yang lugu dan polos. Politik itu memang benar-benar sadis dan tidak ada hati nurani. Teman, kerabat, tidak heran kalau itu musuh, dan lawan politik.
Termasuk Pak Anas adalah korban politik dari elit petinggi-petinggi di internal sendiri. Dan dibalik ini semua adalah Pak SBY dan kroninya.
Masalah bocornya sprindik, saya tersenyum, tapi hati saya terluka. Pak Anas, saya adalah pengagum Pak Anas. Dan dibelakang Pak Anas banyak yang suport, dan kita siap mendukung perlawanan politik ini. Termasuk mahasiswa, kita sudah mulai cerdas, agar kebenaran itu siap kita dukung.
Pak Anas, ada hal yang penting, saya informasikan. Di KPK itu ada surat pemeriksan Bendahara Demokrat Nazarudin. Di mana BAP nya tersebut, Nazarudin melaporkan, di mana Pak SBY menerima dana untuk kampanye Pilpres 2009.
Dimana, BAP tersebut sudah ditandatangani Nazarudin. Tapi, sampai sekarang ini, tidak pernah diangkat KPK. Dan tidak diteruskan langsung sampai sekarang. Mungkin nanti bisa saya kasih softcopynya ke Pak Anas. Mungkin ini bisa sebagai amunisi perlawanan politik buat Bapak.
Demikian surat ini saya buat sebagai bentuk pendukung dan pengagum Pak Anas. Akhir kata saya ucapkan maju terus, kebenaran pasti terungkap.
Sumber : Facebook Artati Sansumardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar