SAAT Anda memberikan donasi kepada badan amal, maka yang diharapkan adalah Anda dapat menolong orang-orang yang tertimpa bencana alam, kelaparan, sakit kanker, menyelamatkan hewan dan lingkungan, serta tujuan mulia lainnya.
Namun, sedikit orang berpikir bahwa uang yang diberikan ke badan amal ternyata masuk ke kantung pribadi pengelolanya. Namun, baru-baru ini terungkap bahwa sekira 50 badan amal besar dunia hanya menyalurkan kurang dari 4% dana yang mereka terima untuk tujuan sebenarnya. Sisanya, 96% sumbangan yang mereka terima masuk ke kantong pendiri amal, penyelenggara, dan pengacara.
Contohnya adalah Yayasan Kids Wish Network di AS, sebuah badan amal untuk anak-anak terlantar. Mereka berhasil mendapatkan sumbangan tak kurang dari 125 juta dolar (sekira Rp 1,25 trilyun). Dari keseluruhan dana tersebut, 110 juta dolar langsung masuk kantong pengacara dan 4 juta dolar ke kantong si pendiri amal. Badan amal ini telah dikenal berbohong kepada donatur dan mengatur konsultasi penggalangan dana demi rekening bank mereka.
Bahkan, ada badan amal yang seolah “Mengejek,” si penerima dana yang seharusnya. Contohnya Badan Amal Cancer Fund of America, yang telah menerima 100 juta dolar (sekira Rp 1 trilyun) adalah untuk kepentingan pasien kanker. Namun, kenyataannya badan amal ini hanya memberi pernak-pernik kurang berguna bagi pasien, seperti piring kertas dan serbet ke penderita kanker yang sedang berjuang antara hidup dan mati.
Sumber : Facebook Artati Sansumardi
Namun, sedikit orang berpikir bahwa uang yang diberikan ke badan amal ternyata masuk ke kantung pribadi pengelolanya. Namun, baru-baru ini terungkap bahwa sekira 50 badan amal besar dunia hanya menyalurkan kurang dari 4% dana yang mereka terima untuk tujuan sebenarnya. Sisanya, 96% sumbangan yang mereka terima masuk ke kantong pendiri amal, penyelenggara, dan pengacara.
Contohnya adalah Yayasan Kids Wish Network di AS, sebuah badan amal untuk anak-anak terlantar. Mereka berhasil mendapatkan sumbangan tak kurang dari 125 juta dolar (sekira Rp 1,25 trilyun). Dari keseluruhan dana tersebut, 110 juta dolar langsung masuk kantong pengacara dan 4 juta dolar ke kantong si pendiri amal. Badan amal ini telah dikenal berbohong kepada donatur dan mengatur konsultasi penggalangan dana demi rekening bank mereka.
Bahkan, ada badan amal yang seolah “Mengejek,” si penerima dana yang seharusnya. Contohnya Badan Amal Cancer Fund of America, yang telah menerima 100 juta dolar (sekira Rp 1 trilyun) adalah untuk kepentingan pasien kanker. Namun, kenyataannya badan amal ini hanya memberi pernak-pernik kurang berguna bagi pasien, seperti piring kertas dan serbet ke penderita kanker yang sedang berjuang antara hidup dan mati.
Sumber : Facebook Artati Sansumardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar