Kairo -
Otoritas Mesir telah menutup kantor berita Partai Keadilan dan
Kebebasan, sayap politik Ikhwanul Muslimin, Rabu (25/9), menyusul
perintah pengadilan untuk membekukan aset-aset organisasi itu. Meski
demikian, Ikhwanul Muslimin menunjukkan perlawanannya dengan menyatakan
akan memindahkan kantor beritanya ke London, Inggris.
Polisi menyerbu gedung kantor berita Ikhwanul Muslimin Rabu malam dan memindahkan semua isi gedung. Sumber Departemen Keamanan Kairo menyatakan razia dilakukan melaksanakan putusan pengadilan yang memerintah atas tuduhan menghasut kekerasan dan terorisme di masa lalu.
Penutupan kantor berita Ikhwanul Muslimin merupakan salah satu cara pemerintah Mesir untuk menghancurkan organisasi Islam garis keras Mesir itu. Pengadilan Mesir sudah menyatakan melarang organisasi atau anak perusahaan Ikhwanul Muslimin untuk beroperasi di dalam negeri.
Juru bicara Ikhwanul Muslimin di London, Abdullah el Haddad mengatakan kepada Al Jazeera bahwa militer bertindak tidak hanya merusak partainya, tetapi melawan demokrasi.
“Ikhwanul Muslimin akan selalu hadir di jalan. Perjuangan kami adalah dengan junta militer. Ikhwanul Muslimin telah berakar di masyarakat Mesir selama lebih dari 80 tahun,” katanya.
Independent Mesir melaporkan, Ikhwanul Muslimin akan memindahkan kantor beritanya ke London, Inggris. Menurut Independent Mesir, Ikhwanul Muslimin sudah memiliki pusat penelitian di London. Melalui pusat itu Ikhwanul Muslimin menjalankan organisasi secara keseluruhan.
Ikhwanul Muslimin sudah menggunakan kantor berita di Mesir untuk mempublikasikan sebuah jurnal mingguan “Pesan Persaudaraan” diarahkan bagi pembaca negara-negara Barat. Jurnal itu menjelaskan visi-visi Ikhwanul Muslimin untuk reformasi Islam.
Ikhwanul Muslimin mengatakan, pelarangan tidak akan menghentikan mereka untuk melanjutkan misi mereka. “Putusan itu tidak akan membujuk mereka untuk meninggalkan ide-ide mereka, tetapi akan memberikan mereka iman untuk lebih mematuhi prinsip-prinsip yang mereka khotbahkan,” kata laporan Independent Mesir.
Polisi menyerbu gedung kantor berita Ikhwanul Muslimin Rabu malam dan memindahkan semua isi gedung. Sumber Departemen Keamanan Kairo menyatakan razia dilakukan melaksanakan putusan pengadilan yang memerintah atas tuduhan menghasut kekerasan dan terorisme di masa lalu.
Penutupan kantor berita Ikhwanul Muslimin merupakan salah satu cara pemerintah Mesir untuk menghancurkan organisasi Islam garis keras Mesir itu. Pengadilan Mesir sudah menyatakan melarang organisasi atau anak perusahaan Ikhwanul Muslimin untuk beroperasi di dalam negeri.
Juru bicara Ikhwanul Muslimin di London, Abdullah el Haddad mengatakan kepada Al Jazeera bahwa militer bertindak tidak hanya merusak partainya, tetapi melawan demokrasi.
“Ikhwanul Muslimin akan selalu hadir di jalan. Perjuangan kami adalah dengan junta militer. Ikhwanul Muslimin telah berakar di masyarakat Mesir selama lebih dari 80 tahun,” katanya.
Independent Mesir melaporkan, Ikhwanul Muslimin akan memindahkan kantor beritanya ke London, Inggris. Menurut Independent Mesir, Ikhwanul Muslimin sudah memiliki pusat penelitian di London. Melalui pusat itu Ikhwanul Muslimin menjalankan organisasi secara keseluruhan.
Ikhwanul Muslimin sudah menggunakan kantor berita di Mesir untuk mempublikasikan sebuah jurnal mingguan “Pesan Persaudaraan” diarahkan bagi pembaca negara-negara Barat. Jurnal itu menjelaskan visi-visi Ikhwanul Muslimin untuk reformasi Islam.
Ikhwanul Muslimin mengatakan, pelarangan tidak akan menghentikan mereka untuk melanjutkan misi mereka. “Putusan itu tidak akan membujuk mereka untuk meninggalkan ide-ide mereka, tetapi akan memberikan mereka iman untuk lebih mematuhi prinsip-prinsip yang mereka khotbahkan,” kata laporan Independent Mesir.
Sumber:Al Jazeera/Washington Post/Sua


Tidak ada komentar:
Posting Komentar