Wakil Sekjen PKS Fahri
Hamzah menyesalkan sikap masyarakat maupun lembaga swadaya masyarakat
yang cenderung menghakimi DPR RI dengan berbagai kasus korupsi. Padahal,
sesuai dengan UUD 1945, DPR justru tidak memiliki kewenangan untuk
menentukan anggaran karena hal itu domain pemerintah.
Sumber : SiarNusa.com
“DPR
sesuai UUD tidak memiliki hak sama sekali dalam merumuskan anggaran
karena itu menjadi domain pemerintah. Pemerintah lah yang membuat RAPBN
dan juga kemudian melaksanakannya. DPR itu tidak diberikan tools untuk
mengkritik APBN. Justru birokrasi lah yang memainkan. Bagaimana mungkin
bisa membahas RAPBN yang sekarang nilainya Rp1.700 triliun tanpa punya
pembanding dan toolsnya?” ujar Fahri kepada SIARNUSA, Jakarta, Rabu
(25/9/2013).
Selama
ini, korupsi merajalela justru karena korupnya birokrasi. Bahkan,
korupsi birokrasi ini sifatnya permanen. Sementara kalaupun ada anggota
DPR yang korupsi paling lama sifatnya hanya lima tahunan. ”Kalau anggota
DPR korupsi maka selesai sudah, dia tidak akan terpilih kembali juga,
tapi bagaimana dengan birokrasi?” ujarnya.
Karena
itu dirinya tidak setuju jika DPR dianggap sebagai pusatnya korupsi.
Bagaimana mungkin DPR dicap sebagai pusat korupsi, kalau yang mengajukan
anggaran dan menggunakan anggaran justru pemerintah. Dirinya bahkan
melihat ada upaya yang sistematis untuk melemahkan DPR secara
kelembagaan dengan menggunakan cara dan isu-isu korupsi.
“Saya
justru khawatir DPR dijadikan target sistematis untuk dilemahkan dengan
berbagai isu korupsi. Bagaimanapun kalau DPR nya lemah yang menjadi
lembaga pengawas, maka yang diawasi akan semakin merajalela. KPK itu
salah satu contoh bagaimana lembaga yang tidak bisa diawasi oleh lembaga
manapun. Anggaran awalnya hanya Rp75 miliar, sekarang Rp 1 triliun,
hasilnya jauh dari harapan,” ucapnya.
Tujuan
pelemahan DPR ialah untuk memundurkan proses transisi bangsa yang saat
ini tengah dijalani. Dengan kondisi ini maka kontrol DPR terhadap pun
menjadi lemah. ”Makanya sekarang tidak heran, bumi, air dan udara yang
kita miliki sudah dikuasai oleh asing saat ini," katanya.Sumber : SiarNusa.com


Tidak ada komentar:
Posting Komentar