Gerakan “Tamarrud” sebenarnya tidak ada dalam alam nyata. Dia
mempunyai efek ketika media memperlakukannya sebagai sesuatu yang ada.
Tapi tidak ada kepastian, apakah “Tamarrud” memanfaatkan media, atau
sebaliknya, media memanfaatkan “Tamarrud”?
Ketika membicarakan
sebuah gerakan, kita akan membicarakan apa prinsip-prinsip, norma-norma,
dan tujuan-tujuan yang diperjuangkan?
Sebuah gerakan adalah
kumpulan orang-orang yang kemudian bertambah besar karena diikuti banyak
pengikut yang meyakini pemikiran dan prinsip-prinsip yang dibawanya,
dan mereka berusaha mewujudkan tujuan yang ingin dicapai.
Jika
lihat “Tamarrud”, kita tidak bisa menemukan poin-poin di atas di
dalamnya. Maka dari itu, kita bisa mengatakan bahwa gerakan “Tamarrud”
hanyalah sebuah kartu yang digunakan memobilisasi orang banyak untuk
menjatuhkan Presiden Mursi. Itu saja. Titik.
Sekarang kita katakan
saja, seperti klaim aktifis “Tamarrud” bahwa jumlah yang termobilisasi
mencapai berjutaan orang. Tapi orang-orang itu hanya sepakat berkumpul
di Bundaran Tahrir untuk menekan Presiden Mursi hingga turun dari
jabatannya.
Begitu Presiden Mursi turun, maka selesailah
kesepakatan mereka. Mulai saat itu, “Tamarrud” sudah tidak bisa
mengklaim dirinya mewakili berjutaan orang.
Karena orang-orang itu
tidak mempunyai afiliasi kepada gerakan “Tamarrud”. Gerakan “Tamarrud”
juga tidak mempunyai pemimpin, prinsip, pemikiran, dan tujuan mulia
dalam membangun masyarakat.
Gerakan “Tamarrud” hanyalah alat untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuannya hanya satu, menjatuhkan Presiden Mursi.
Kondisinya
sama persis dengan namanya “Tamarrud” (memberontak), yang lebih
mengesankan gerakan pengacau dan perusak, yang tidak mempunyai persepsi
apa-apa dalam membangun masyarakat.
Karena setiap saat akan
menjadi perusak dan pengacau, maka keberadaannya pun harus dihentikan.
Kalau dibiarkan akan mengganggu pemerintahan-pemerintahan Mesir
berikutnya.
Lalu kalau gerakan ini memang hanya bertujuan untuk
menggulingkan Presiden Mursi (tidak menggulingkan presiden-presiden
berikutnya), maka gerakan ini pun sudah tidak perlu lagi, karena
Presiden Mursi sudah dijatuhkan.
Kalau sekarang masih harus diakui
keberadaannya, apakah dia akan “memberontak” pemerintahan yang ada?
Atau hanya akan “memberontak” para aktifis Islam?
Demikianlah,
gerakan “Tamarrud” ingin memanfaatkan kebutuhan sederhana rakyat kecil,
menggerakkan mereka agar mereka memainkan peran politik pesanan
pihak-pihak tertentu.
Rakyat kecil akan merasa ditipu dan
dimanfaatkan ketika mereka mendapati pemerintahan mendatang tidak bisa
memenuhi kebutuhan sederhana mereka. Ini adalah malapetaka besar bagi
“Tamarrud”.
Pada akhirnya, gerakan “Tamarrud” hanyalah akan
menjadi masalah bagi masa depan Mesir. Karena dia akan selalu mencari
mangsa untuk diberontak dan dirusak. Semakin lama, gerakan ini akan
semakin direpotkan karena tidak mempunyai prinsip, pemikiran dan tujuan
yang jelas, pengikut yang faktual.
Waktulah yang akan membuktikan
kepada rakyat bahwa gerakan ini tidak lebih sebagai gerakan perusakan.
Tidak memperjuangkan kemashlahatan rakyat. (msa/sbb/dkw)
Post Top Ad
Responsive Ads Here
12 Agustus 2013
Mempertanyakan Keberadaan Gerakan Tamarrud
Tags
# Mesir Terkini
About Anonim
Mesir Terkini
Label:
Mesir Terkini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Post Top Ad
Responsive Ads Here
Author Details
Kebenaran adalah sesuatu yang pasti dan tidak akan pernah mati dan akan selalu bersama sepanjang kehidupan dunia ini. Jadilah bagian dari penyampai kebenaran meskipun kadang hal tersebut sulit dilakukan ditengah derasnya informasi yang kadang menyesatkan.Jika Anda memilih menjadi salah satu dari penyampai kebenaran, maka yakinlah bahwa Anda berada diantara ribuan orang lain yang bersama dengan Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar