Arti Pentingnya Dua Kalimat Syahadat Bagi Muslim (Urgensi Syahadatain) - Bagian-1 - Bulan Sabit Kembar

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

5 Agustus 2013

Arti Pentingnya Dua Kalimat Syahadat Bagi Muslim (Urgensi Syahadatain) - Bagian-1

Allah adalah Tuhan dalam arti Dzat yang menjadi motivasi atau menjadi tujuan seseorang. Jadi dengan mengikrarkan kalimat pertama, seorang muslim memantapkan diri untuk menjadikan hanya Allâh sebagai tujuan, motivasi, dan jalan hidup.
Oleh: Abu Nida
Follow: @AbuNida2008

Ikhwah Fillah Rahimakumullah, Syahadat adalah merupakan pembeda antara Muslim dengan kafir, Syahadat juga merupakan syarat seseorang untuk masuk kedalam Dinul Islam. Syahadat sendiri terdiri dari 2 kalimat yaitu kalimat yaitu:

Pengakuan ketauhidan.
Artinya, seorang muslim hanya mempercayai Allâh sebagai satu-satunya Allah dan tiada tuhan yang lain selain Allah. Allah adalah Tuhan dalam arti sesuatu yang menjadi motivasi atau menjadi tujuan seseorang. Jadi dengan mengikrarkan kalimat pertama, seorang muslim memantapkan diri untuk menjadikan hanya Allâh sebagai tujuan, motivasi, dan jalan hidup.

Pengakuan kerasulan.
Dengan mengikrarkan kalimat ini seorang muslim memantapkan diri untuk meyakini ajaran Allâh seperti yang disampaikan melalui Muhammad saw, seperti misalnya meyakini hadist-hadis Muhammad saw.

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa ketika seseorang telah mengikrarkan dua kalimat Syahadat berarti dirinya harus mentaati segala perintah Allah. Ketaatan seseorang terhadap makhluk bukan berarti dilarang setelah seseorang mengucapkan dua kalimat Syahadat sepanjang ketaatan tersebut berada dalam bingkai ke-Islaman dan mempunyai ta'aluq (keterkaitan) dengan ketaatan kepada Allah. Artinya ketaatan terhadap Makhluk diperbolehkan sepanjang ketaatan tersebut tidak bertentangan dengan perintah dan larangan Allah SWT.

Syahadat juga merupakan Bai'at atau ikrar seseorang terhadap Islam, pengertian Bai'at adalah merupakan kesanggupan seseorang untuk memikul atau melaksanakan sesuatu yang dibai'atkan/diikrarkan untuk menegakkan perlaksanaan syariat Islam itu sendiri baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain.

 Di dalam Risalatul Taa'lim karangan Hassan Al Banna, dikemukakann beberapa pemahaman dan pengertian tentang bai'at di dalam gerakan dakwah Islamiah. Antaranya ialah:
  •     Bai'at untuk memahami Islam dengan kefahaman yang sebenar. Andai tiada kefahaman terhadap Islam maka sesuatu pekerjaan itu bukanlah merupakan 'amal' untuk Islam atau amal menurut cara Islam. Sebagaimana ia juga bukan merupakan suatu perjalanan yang selari dengan Islam.
  •     Bai'at merupakan keikhlasan. Tanpa keikhlasan amal itu tidak akan diterima oleh Allah dan perjalanannya juga pasti sahaja tidak betul di samping terkandung pelbagai penipuan di dalam suatu perkara yang diambil.
  •    Merupakan bai'at untuk beramal yang ditentukan permulaannya dan jelas kesudahannya. Iaitu yang dimulakan dengan diri dan berkesudahan dengan dominasi Islam ke atas alam. Hal ini adalah kewajipan yang sering tidak disedari orang Islam masa kini.
  •   Merupakan bai'at untuk berjihad. Jihad itu menurut kefahaman Islam adalah berupa penimbang kepada keimanan.
  •  Merupakan perjanjian pengorbanan bagi memperolehi sesuatu (iaitu balasan syurga).
  •  Merupakan ikrar untuk taat atau patuh mengikut peringkat dan keupayaan persediaan yang dimiliki.
  • Merupakan bai'at untuk cekal dan setia pada setiap masa dan keadaan.
  • Merupakan bai'at untuk tumpuan mutlak kepada dakwah ini dan mencurahkan keikhlasan terhadapnya sahaja.
  • Merupakan bai'at untuk mengikat persaudaraan (sebagai titik untuk bergerak).
  •  Merupakan bai'at untuk mempercayai (thiqah) kepimpinan dan gerakan atau jemaah.
Urgensi Syahadatain
Syahadatain merupakan hal penting atas setiap Muslim, dua kalimat tersebut merupakan dasar tingkah laku setiap Muslim dalam menjalankan aktivitas sehari-hari baik dalam Ibadah ataupun Mu'amalah. Apapun yang dilakukan oleh Muslim harus mencerminkan dua kalimat sakral tersebut yaitu dalam rangka ketaatan terhadap Allah dan Rasunya. Sehubungan dengan hal tersebut Allah mengutus nabi Muhammad SAW untuk menjadi saksi setiap amal yang dilakukan oleh Muslim, seperti firman Allah dalam Surat An-Nisa' : 41:
Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu) (An-Nisa:41)
Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia. (Al-Baqarah: 143)

Sebagaimana telah disebutkan diatas tentang mengapa dua kalimat syahadat tersebut merupakan hal sangat penting bagi Umat Islam? Hal tersebut disebabkan karena dua kalimat Syahadat mencakup hal-hal besar terkait dengan Islam dan ke-Islaman seeseorang yaitu:

1. Pintu Masuk Ke Dalam Islam

Pada hakikatnya setiap jiwa manusia telah bersaksi bahwa Allah adalah Tuhannya, hal tersebut telah difirmankan oleh Allah dalam surat Al-A'raf 
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (Al-A'raf : 172)

 Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal (Muhammad: 19)
Sebagian besar manusia menyangkal akan hal ini, mereka beralasan tidak pernah membuat sumpah dihadapan Allah tentang pengakuan mereka untuk menerima Allah sebagai Tuhannya. Sebetulnya bukan karena mereka tidak pernah bersumpah dihadapan Allah akan hal tersebut melainkan mereka telah lupa terhadap sumpahnya. Sebuah kenyataan, siapapun tidak akan dapat mengingat masa bayinya bahkan sampai usia dibawah 3 tahun seseorang akan sulit untuk mengingat apapun peristiwa yang telah dilaluinya. Hal tersebut menunjukkan keterbatasan akal manusia untuk mengingat masa lalunya apalagi ketika mereka masih belum berujud jasad dan masih di alam ruh tentu mereka tidak akan dapat mengingatnya, begitu juga sumpah yang telah mereka buat dihadapan Allah saat mereka berada di alam ruh.

Namun, bagaimanapun lupanya seseorang terhadap sumpah yang telah mereka buat, secara naluri apapun agama mereka bahkan sekalipun dirinya seorang Atheis mereka akan mengakui bahwa ada Dzat yang sangat bekuasa di alam semesta ini. Sebuah perumpamaan mungkin dapat memberikan gambaran tentang hal tersebut, yaitu ketika seseorang dihadapkan pada sebuah permasalahan yang menurutnya diluar jangkauan kemamampuannya untuk menyelesaikan masalah tersebut, pasti dia berharap akan terjadi sebuah keajaiban yang dapat membantunya menyelesaikan masalahnya. Lebih jelasnya lagi coba perhatikan cerita ini:

Suatu hari seseorang Atheis sendirian berlayar ditengah lautan, tiba-tiba datanglah badai yang sangat besar. Badai tersebut mengombang-ambingkan perahunya hingga dia berfikir bahwa dia dan perahunya akan tenggelam karena begitu besarnya badai dan ombak yang menerjang. Apa yang difikirkan oleh orang tersebut? tentu dia berharap akan datang sebuah keajaiban yang dapat mnyelamatkan nyawanya. Secara tidak sadar dia berharap akan datang sebuah kekuatan besar yang berupa keajaiban dan keajaiban tersebut tentunya harus sesuatu yang mempunyai kekuatan yang lebih besar dibandingkan badai yang menerjangnya dan hal tersebut hanyalah milik Allah.

Ikhwah Fillah
Cerita diatas hanyalah sebuah gambaran bahwa secara fitrah manusia mengakui akan keberadaan Allah, hanya saja untuk mengiterprestasikan pengakuan tersebut diperlukan bimbingan wahyu yang diajarkan kepadanya. Maha Suci Allah yang telah memberikan gambaran ini lewat lesan mausia terpilihnya bernama Muhammad dengan sabdanya:

كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ

“Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah, maka kedua orang tuanya lah yang menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani.

Di samping itu Syahadat juga merupakan Syarat utama bagi orang yang baru masuk Islam dengan mengucapkan dua kalimat Syahadat. Yaitu, "Asyhadu allaa ilaaha ilallaah, wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullah." Barangsiapa yang mengucapkan dan mengikrarkan dengan lisannya, maka dia menjadi orang Islam.

Dan berlaku baginya hukum-hukum Islam, walaupun dalam hatinya dia mengingkari.Karena kita diperintahkan untuk memberlakukan secara lahirnya. Adapun batinnya, kita serahkan kepada Allah. Dalil dari hal itu adalah ketika Nabi saw. menerima orang-orang yang hendak masuk Islam, beliau hanya mewajibkan mereka mengucapkan dua kalimat Syahadat. Nabi saw. tidak menunggu hingga datangnya waktu salat atau bulan Puasa (Ramadhan).

Di saat Usamah, sahabat Rasulullah saw, membunuh orang yang sedang mengucapkan, "Laa ilaaha illallaah," Nabi menyalahkannya dengan sabdanya, "Engkau bunuh dia, setelah dia mengucapkan Laa ilaaha illallaah." Usamah lalu berkata, "Dia mengucapkan Laa ilaaha illallaah karena takut mati."Kemudian Rasulullah saw. bersabda, "Apakah kamu mengetahui isi hatinya?"

Dalam Musnad Al-Imam Ahmad diterangkan, ketika kaum Tsaqif masuk Islam, mereka mengajukan satu syarat kepada Rasulullah saw, yaitu supaya dibebaskan dari kewajiban bersedekah dan jihad. Lalu Nabi saw. bersabda, "Mereka akan melakukan (mengerjakan) sedekah dan jihad."

Wallahu A'lam Bishawab

InsyaAllah bersambung


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here