Makassar-Bulan Sabit Kembar
Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab protes dengan pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menyatakan lembaganya telah menciderai agama Islam. Rizieq pun tak segan menyebut orang nomor satu di Indonesia sebagai pecundang.
Dalam siaran pers yang diambil dari laman FPI, Selasa 23 Juli 2013, Rizieq menanggapi pernyataan SBY dalam acara buka puasa yang digelar di Pertamina pada Minggu 21 Juli kemarin. Saat buka puasa, SBY menyatakan kericuhan di Kendal yang melibatkan FPI telah menciderai Islam.
"Justru, FPI yang di-sweeping oleh ratusan preman pelacuran bersenjata. Di Kendal, FPI tidak melakukan perusakan, justru beberapa kendaraan FPI yang dirusak dan dibakar preman," kata Rizieq seperti dilansir situs resmi FPI.
Menurutnya, FPI sudah meminta kepolisian Kendal agar menutup tempat pelacuran, terutama di bulan Ramadan. Bahkan Kapolres Kendal sudah menyatakan FPI sudah berkoordinasi.
"Jadi, dasar tuduhan SBY itu apa? Dan kenapa dalam soal Kendal, SBY begitu semangat bicara tentang FPI yang jadi korban, dan bungkam terhadap sikap pelaku preman pelacuran bersenjata dan tempat pelacuran yang buka siang malam di bulan Ramadan?" ujarnya.
Rizieq pun menyatakan sikap SBY itu bukanlah sikap sebagai negarawan. "Kasihan, ternyata SBY bukan seorang negarawan yang cermat dan teliti dalam menyoroti berita, tapi hanya seorang pecundang yang suka sebar fitnah dan bungkam terhadap maksiat. Tentu seorang presiden muslim menyebar fitnah dan membiarkan maksiat, ditambah melindungi ahmadiyah dan aneka skandal korupsi sangatlah menciderai ajaran Islam," tegas Rizieq.
"SBY ingin mengkritisi FPI boleh saja, tapi hendaknya berkaca dulu, karena SBY adalah ketua umum partai terkorup yang mudharatnya sangat menyengsarakan rakyat. Yang lebih miris lagi, menurut cerita seorang mantan menteri SBY, bahwa Presiden SBY tidak salat. Dua poin tersebut bukan hanya menciderai Islam, tapi mengkhianati Islam!" tutup Rizieq. (Ary/Ism/liputan6)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar