Guru besar etika politik pada pusat hukum Islam, akhlak dan sejarah agama, Universitas Qatar, Muhammad Mukhtar Asy-Syinqithi, Ahad (11/1/2015), ingin mengingatkan dengan krisis yang saat ini masih berlangsung di berbagai negara Islam, dan meletakkan kasus pembunuhan di Charlie Hebdo.
Melalui akunnya di twitter, Asy-Syinqithi mengatakan, “Darah umat Islam tak berdosa mengalir bagaikan sungai di Libya, Suriah, Mesir, Yaman, Irak, dan sebagainya dengan konspirasi negara-negara Barat. Namun saat ini mereka ingin kita lupa karena memikirkan korban tewas dalam peristiwa kantor majalah Charlie Hebdo.”
Menurut Asy-Syinqithi, pandangan negatif terhadap umat Islam adalah sikap “pura-pura tidak tahu” dan skenario Barat agar kezhaliman terhadap umat Islam bisa legal dan bebas dilakukan.
Kemudian Asy-Syinqithi ingin mengingatkan bahwa peristiwa Charlie Hebdo bukan apa-apa dibandingkan kejahatan Barat terhadap umat Islam, “Perang media saat ini tidak boleh membuat kita lupa bahwa Prancis telah membunuh sejuta warga Aljazair pada tahun 50-an, dan berkonspirasi dalam membunuh seperempat juta warga Aljazair pada tahun 90-an.”
Sumber : dakwatuna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar