Pimpinan Cabang Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa Kabupaten Tasikmalaya berhasil membubarkan Konferensi Islam dan Peradaban Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Asia Plaza, Ahad (1/5) siang sekitar pukul 11.30 WIB.
Pembubaran ini didukung dan bahkan dipimpin langsung oleh Kapolres Kota Tasikmalaya ini hanya berselang 30 menit setelah aksi dimulai.
Ditemui sebelum membubarkan konferensi HTI, Ketua Pagar Nusa Kabupaten Tasikmalaya, Moch. An’an Nazily mengatakan, aksi yang ketiga kalinya ini masih dengan tuntutan yang sama, yaitu membubarkan acara HTI.
Alasan yang kedua, terang pria yang akrab dipanggil Aa ini, untuk memberikan bukti kepada kepolisian, bahwa acara HTI tersebut bukan peringantan Isra’ Mi’raj.
“Kemarin, Manager Operasional Graha Asia (Hotel di Asia Plaza, red) dan Kabag Ops Polres Kota Tasikmalaya mengatakan, bahwa yang datang memberitahukan acara HTI itu dari MUI Kota Tasikmalaya, kata mereka, acara yang akan dilaksanakannya adalah Isra’ Mi’raj. Padahal jelas-jelas mereka menggelar konferensi sebagaimana bukti yang kita bawa ini. Ini bentuk kebohongan publik. Bukti ini akan kita serahkan kepada Kapolres,” paparnya.
Di tempat yang sama, setelah menerima bukti undangan Konferensi Islam dan Peradaban dan spanduk acara HTI, Kapolres Kota Tasikmalaya AKBP Noffan Widyayoko mengapresiasi aksi yang dilakukan oleh Pagar Nusa. Bahkan dia berjanji akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada pimpinan pusat HTI.
“Saya mengapresiasi apa yang rekan-rekan lakukan. Dan ini menjadi bahan buat kami, kami akan teruskan sampai ke tingkat pusat HTI tersebut, bahwa informasi dari rekan kami, dari teman-teman Pagar Nusa, teman-teman NU, bahwa anda melaksanakan kegiatan yang demikian-demikian,” paparnya.
Di tempat yang sama, setelah menerima bukti undangan Konferensi Islam dan Peradaban dan spanduk acara HTI, Kapolres Kota Tasikmalaya AKBP Noffan Widyayoko mengapresiasi aksi yang dilakukan oleh Pagar Nusa. Bahkan dia berjanji akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada pimpinan pusat HTI.
“Saya mengapresiasi apa yang rekan-rekan lakukan. Dan ini menjadi bahan buat kami, kami akan teruskan sampai ke tingkat pusat HTI tersebut, bahwa informasi dari rekan kami, dari teman-teman Pagar Nusa, teman-teman NU, bahwa anda melaksanakan kegiatan yang demikian-demikian,” paparnya.
Bahkan dia menegaskan, bahwa dirinya NKRI sejati. Pernyataannya itu, aku Noffan, telah disampaikan langsung kepada pengurus HTI. “Saya cinta damai, saya NKRI asli, saya Pancasila dan saya sampaikan kepada yang bersangkutan, ini perlu dicatat rekan-rekan, pada saat saya diwawancarai mereka, saya adalah NKRI sejati. Saya minta anda juga pun demikian, mendukung Pancasila sebagai ideologi negara dan Undang-undang Dasar negara RI, itu acuan kita dan yang tertinggi adalah Alquran. Videonya masih ada, saya tidak berbohong,” jelas Noffan.
Setelah melakukan dialog, AKBP Noffan Widyayoko langsung memerintahkan anggotanya yang berada di lokasi acara untuk membubarkan acara. Konferensi yang sedianya dilaksanakan sampai pukul 14.00, akhirnya ditutup tepat pukul 11.30. Bahkan, Kapolres menunggu sampai seluruh peserta konferensi HTI keluar dari Asia Plaza.
Seperti diwartakan, Pagar Nusa menegaskan, konferensi tersebut mengancam Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). HTI ingin mengubah dasar negara, dan tidak mengakui Pancasila dan UUD 1945 yang telah dirumuskan dan disetujui oleh para ulama pendiri bangsa. Konferensi itu juga sengaja digelar bertepatan dengan hari lahir Pancasila.
Sumber : suaranews
Pembubaran ini didukung dan bahkan dipimpin langsung oleh Kapolres Kota Tasikmalaya ini hanya berselang 30 menit setelah aksi dimulai.
Ditemui sebelum membubarkan konferensi HTI, Ketua Pagar Nusa Kabupaten Tasikmalaya, Moch. An’an Nazily mengatakan, aksi yang ketiga kalinya ini masih dengan tuntutan yang sama, yaitu membubarkan acara HTI.
Alasan yang kedua, terang pria yang akrab dipanggil Aa ini, untuk memberikan bukti kepada kepolisian, bahwa acara HTI tersebut bukan peringantan Isra’ Mi’raj.
“Kemarin, Manager Operasional Graha Asia (Hotel di Asia Plaza, red) dan Kabag Ops Polres Kota Tasikmalaya mengatakan, bahwa yang datang memberitahukan acara HTI itu dari MUI Kota Tasikmalaya, kata mereka, acara yang akan dilaksanakannya adalah Isra’ Mi’raj. Padahal jelas-jelas mereka menggelar konferensi sebagaimana bukti yang kita bawa ini. Ini bentuk kebohongan publik. Bukti ini akan kita serahkan kepada Kapolres,” paparnya.
Di tempat yang sama, setelah menerima bukti undangan Konferensi Islam dan Peradaban dan spanduk acara HTI, Kapolres Kota Tasikmalaya AKBP Noffan Widyayoko mengapresiasi aksi yang dilakukan oleh Pagar Nusa. Bahkan dia berjanji akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada pimpinan pusat HTI.
“Saya mengapresiasi apa yang rekan-rekan lakukan. Dan ini menjadi bahan buat kami, kami akan teruskan sampai ke tingkat pusat HTI tersebut, bahwa informasi dari rekan kami, dari teman-teman Pagar Nusa, teman-teman NU, bahwa anda melaksanakan kegiatan yang demikian-demikian,” paparnya.
Di tempat yang sama, setelah menerima bukti undangan Konferensi Islam dan Peradaban dan spanduk acara HTI, Kapolres Kota Tasikmalaya AKBP Noffan Widyayoko mengapresiasi aksi yang dilakukan oleh Pagar Nusa. Bahkan dia berjanji akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada pimpinan pusat HTI.
“Saya mengapresiasi apa yang rekan-rekan lakukan. Dan ini menjadi bahan buat kami, kami akan teruskan sampai ke tingkat pusat HTI tersebut, bahwa informasi dari rekan kami, dari teman-teman Pagar Nusa, teman-teman NU, bahwa anda melaksanakan kegiatan yang demikian-demikian,” paparnya.
Bahkan dia menegaskan, bahwa dirinya NKRI sejati. Pernyataannya itu, aku Noffan, telah disampaikan langsung kepada pengurus HTI. “Saya cinta damai, saya NKRI asli, saya Pancasila dan saya sampaikan kepada yang bersangkutan, ini perlu dicatat rekan-rekan, pada saat saya diwawancarai mereka, saya adalah NKRI sejati. Saya minta anda juga pun demikian, mendukung Pancasila sebagai ideologi negara dan Undang-undang Dasar negara RI, itu acuan kita dan yang tertinggi adalah Alquran. Videonya masih ada, saya tidak berbohong,” jelas Noffan.
Setelah melakukan dialog, AKBP Noffan Widyayoko langsung memerintahkan anggotanya yang berada di lokasi acara untuk membubarkan acara. Konferensi yang sedianya dilaksanakan sampai pukul 14.00, akhirnya ditutup tepat pukul 11.30. Bahkan, Kapolres menunggu sampai seluruh peserta konferensi HTI keluar dari Asia Plaza.
Seperti diwartakan, Pagar Nusa menegaskan, konferensi tersebut mengancam Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). HTI ingin mengubah dasar negara, dan tidak mengakui Pancasila dan UUD 1945 yang telah dirumuskan dan disetujui oleh para ulama pendiri bangsa. Konferensi itu juga sengaja digelar bertepatan dengan hari lahir Pancasila.
Sumber : suaranews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar