Keluarnya statement mantan Kepala BIN AM Hendropriyono yang menyebut Prabowo Subianto gila dan psikopat, lantaran memang sudah lama pihak Hendropriyono cs ingin mematikan karakter Prabowo.
“Kami berterima kasih Pak Hendro (AM Hendropriyono) menuding Pak Prabowo gila. Saya sudah 40 tahun dampingi Pak Prabowo dalam segala situasi. Bagaimana tidak gila, Pak Prabowo yang berkali-kali telah mereka bunuh karakternya, tidak mati bahkan mampu bangkit dan tampil lebih prima,” jelas Kordinator Pemenangan Prabowo-Hatta wilayah Jawa Tengah (Jateng), Suryo Prabowo, Rabu (4/6/2014).
Menurutnya, dalam situasi Indonesia saat ini sudah cukup memprihatinkan. Karena pihak asing sangat kuat mengendalikan Indonesia. Atas kondisi itu, maka Indonesia membutuhkan seorang pemimpin ‘gila’ yang bisa melepaskan ketergantungan terhadap pihak asing tersebut.
“Ketika seluruh kebutuhan sembilan bahan pokok kita diimpor dari luar negeri dan kekayaan alam Indonesia dikuasai bangsa asing, Prabowo bertekad mengajak kita semua, bangsa Indonesia untuk bangkit dan mandiri mewujudkan Indonesia yang berdaulat dan dihormati,” jelas dia.
Suryo balik menuding sejumlah purnawirawan jenderal senior Prabowo yang saat ini mendukung kubu Jokowi-JK. Para jenderal itu merasa ketakutan dengan karakteristik Prabowo tersebut.
“Sayang sekali bila kegilaan Prabowo dalam mengabdikan dirinya seperti ini ditakuti oleh para seniornya, dan tentunya sangat naif, bila tekad Prabowo yang sangat kuat untuk mewujudkan cita-citanya yang besar itu diartikan sebagai megalomania,” katanya.
Mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) ini menilai, yang menyebut Prabowo gila dan mengidap schozophrenia adalah tudingan yang keji dan tidak berdasar.
“Hendropriyono dengan sadis menyampaikan ke publik bahwa Prabowo menderita schozophrenia, psikopat dan dekat-dekat gila. Ini sudah sangat keji, saya justru meragukan dia sebagai profesor. Saat menjadi Wakasad, saya lihat langsung hasil kondisi kejiwaan Prabowo, sangat bagus,” tegasnya.
Lebih lanjut, Suryo mengatakan, tuduhan Hendropriyono soal hasil test kejiwaan Prabowo mendapat G 4 (Grade 4) itu fitnah. Sebab di TNI Angkata Darat (AD) saat ini sudah tidak menerapkan sistem ‘grade’ lagi.
“Coba perhatikan, prilaku dan sambutan Prabowo di KPU ketika pengundian nomor urut capres atau saat pidato kampanye damai, di banding capres lainnya perilaku dan tutur kata Prabowo sangat menghormati siapa saja yang terlibat dalam Pilpres 2014. Bahkan menghormati rivalnya,” tutupnya.
Sebagaimana diberitakan, mantan Kepala BIN AM Hendropriyono membeberkan soal kondisi kejiwaan Prabowo Subianto.
Dia mengaku tahu betul soal psikologis mantan komandan jenderal Kopassus itu, saat masih menjadi TNI aktif.
Menurutnya, Prabowo mendapatkan nilai G4 (Grade 4) paling bawah, kalau ada stres bisa sedikit gila. Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa nilai G4 itu sudah dekat dengan schizophrenia. [gus]
Sumber : Muslimina
“Kami berterima kasih Pak Hendro (AM Hendropriyono) menuding Pak Prabowo gila. Saya sudah 40 tahun dampingi Pak Prabowo dalam segala situasi. Bagaimana tidak gila, Pak Prabowo yang berkali-kali telah mereka bunuh karakternya, tidak mati bahkan mampu bangkit dan tampil lebih prima,” jelas Kordinator Pemenangan Prabowo-Hatta wilayah Jawa Tengah (Jateng), Suryo Prabowo, Rabu (4/6/2014).
Menurutnya, dalam situasi Indonesia saat ini sudah cukup memprihatinkan. Karena pihak asing sangat kuat mengendalikan Indonesia. Atas kondisi itu, maka Indonesia membutuhkan seorang pemimpin ‘gila’ yang bisa melepaskan ketergantungan terhadap pihak asing tersebut.
“Ketika seluruh kebutuhan sembilan bahan pokok kita diimpor dari luar negeri dan kekayaan alam Indonesia dikuasai bangsa asing, Prabowo bertekad mengajak kita semua, bangsa Indonesia untuk bangkit dan mandiri mewujudkan Indonesia yang berdaulat dan dihormati,” jelas dia.
Suryo balik menuding sejumlah purnawirawan jenderal senior Prabowo yang saat ini mendukung kubu Jokowi-JK. Para jenderal itu merasa ketakutan dengan karakteristik Prabowo tersebut.
“Sayang sekali bila kegilaan Prabowo dalam mengabdikan dirinya seperti ini ditakuti oleh para seniornya, dan tentunya sangat naif, bila tekad Prabowo yang sangat kuat untuk mewujudkan cita-citanya yang besar itu diartikan sebagai megalomania,” katanya.
Mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) ini menilai, yang menyebut Prabowo gila dan mengidap schozophrenia adalah tudingan yang keji dan tidak berdasar.
“Hendropriyono dengan sadis menyampaikan ke publik bahwa Prabowo menderita schozophrenia, psikopat dan dekat-dekat gila. Ini sudah sangat keji, saya justru meragukan dia sebagai profesor. Saat menjadi Wakasad, saya lihat langsung hasil kondisi kejiwaan Prabowo, sangat bagus,” tegasnya.
Lebih lanjut, Suryo mengatakan, tuduhan Hendropriyono soal hasil test kejiwaan Prabowo mendapat G 4 (Grade 4) itu fitnah. Sebab di TNI Angkata Darat (AD) saat ini sudah tidak menerapkan sistem ‘grade’ lagi.
“Coba perhatikan, prilaku dan sambutan Prabowo di KPU ketika pengundian nomor urut capres atau saat pidato kampanye damai, di banding capres lainnya perilaku dan tutur kata Prabowo sangat menghormati siapa saja yang terlibat dalam Pilpres 2014. Bahkan menghormati rivalnya,” tutupnya.
Sebagaimana diberitakan, mantan Kepala BIN AM Hendropriyono membeberkan soal kondisi kejiwaan Prabowo Subianto.
Dia mengaku tahu betul soal psikologis mantan komandan jenderal Kopassus itu, saat masih menjadi TNI aktif.
Menurutnya, Prabowo mendapatkan nilai G4 (Grade 4) paling bawah, kalau ada stres bisa sedikit gila. Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa nilai G4 itu sudah dekat dengan schizophrenia. [gus]
Sumber : Muslimina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar