Meski ada penolakan beberapa pihak yang tidak setuju lokalisasi maksiat Dolly ditutup, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yakin niat baiknya akan dipermudah Allah dan prosesnya berjalan sesuai jadwal.
“Saya tahu memang tidak mudah, tapi tidak ada yang tidak bisa. Kalau niat kita baik, insyaAllah Allah akan membimbing kami semua di pemerintahan kota untuk menyelesaikannya, “ demikian pernyataan Risma, panggilan akrab Tri Rismaharini saat menerima perwakilan 58 organisasi massa Islam yang tergabung dalam Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jawa Timur di ruang kerjanya, Rabu (14/05/2014) lalu.
Sebelumnya, beberapa kelompok menentang penutupan lokalisasi Dolly, termasuk Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana dari PDI-P. Wisnu sempat menyatakan tidak setuju jika penutupan lokalisasi terbesar se Asia itu pada Juni mendatang.
Kepada perwakilan ormas Islam Risma berjanji akan menyelesaikan kasus ini dari berbagai aspek. Termasuk akan menangani eks Wanita Tuna Susila (WTS), eks mucikarinya dan warga di sekitar lokalisasi.
“Untuk warga terdampak, insyaAllah kami selesaikan.”
Ia mengaku sebelumnya sudah mampu menyelesaikan 4 lokalisasi (Di antaranya, lokalisasi Klakahrejo, Sememi, Morokrembangan, dan Dupak Bangunsari) tanpa masalah dan sekarang tinggal satu, Gang Dolly.
Risma mengakui, penanganan masalah lokalisasi yang ditangani Pemkot Surabaya memang tak murah. Untuk satu lokalisasi saja membutuhkan biaya tidak sedikit.
“Memang tidak murah. Untuk Sememi saja butuh 30 M. Jadi yang ditangani bukan semata-mata nangani PSK dan mucikari saja, tapi masyarakat, “ ujarnya.
Di tempat itu masyarakat dibangunkan sentra-sentra ekonomi, lapangan olah raga. Padahal, menurut Risma, 90 persen WTS dan mucikari bukan orang Surabaya asli. Meski demikian ia ingin menangangi masalah lokalisasi maksiat ini agar semua warga bisa bangkit dengan cara yang diridhoi Allah Subhanahu Wata’ala.
“Saya ingin warga di situ bangkit dengan jalan yang diridhoi tuhan, yang diridhoi Allah,” ujar Risma.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Surabaya M. Machmud mengaku setuju rencana Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini untuk menutup Dolly. Menanggapi berbagai pendapat miring atas rencana ini menurutnya sangat berlebih-lebihan.
Menurutnya, Risma sudah cukup baik, sampai-sampai semua WTS dan mucikarinya dipulangkan, diberi pelatihan usaha bahkan diberi pesangon untuk modal kerja. “Padahal mereka itu bukan berasal dari Kota Surabaya, “ ujarnya.[hidayatullah/mh]
Sumber : Facebook Artati Sansumardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar