Partai Gerindra dan PKS telah resmi menjalin koalisi untuk mengusung Prabowo Subianto di pilpres mendatang. Prabowo meyakini, koalisi yang akan dibangun nanti didasari kebersamaan tanpa ada yang bersikap otoriter.
Menurut Prabowo, seorang pemimpin militer sekalipun tidak akan berhasil tanpa kerja sama yang baik dengan anak buahnya. Dia meyakini, koalisi yang dibentuk saat ini tidak ada keputusan yang diambil secara sepihak.
"Tidak ada pemimpin militer yang berhasil apalagi jika anak buahnya tidak menurut karena kita menghadapi maut. Kita harus memimpin mereka. Kita tidak bisa secara otoriter jika pengikut tidak ikhlas maka maut depan mata," ujar Prabowo saat deklarasi koalisi PKS dan Gerindra di Kantor DPP PKS, Sabtu (17/5).
Prabowo mengakui terkadang ada keputusan yang tidak memuaskan dalam politik. Namun hal itu patut disadari, lanjut dia, sebagai keputusan yang memang harus tegas diambil.
"Kadang keputusan tidak ideal dan tidak memuaskan sebagian pihak, tapi kita harus tegas. Terima kasih atas kepercayaan PKS kepada kami. Saya baru belajar politik kali ini, kerjasama dengan PKS saya yakin memperkuat karena PKS dikenal dengan partai militan disiplin," tegas dia.
Prabowo berharap, gabungan koalisi antara partai nasional dan religius ini mampu memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara.
"Semoga niat baik kita diridhoi yang Maha Kuasa. Saya berharap kita bisa maju bersama. Semoga kekuatan nasionalis religius bisa membawa kebaikan," pungkasnya.
Diketahui, Gerindra, PKS, PPP dan PAN sepakat untuk mendukung Prabowo maju sebagai capres di pilpres 9 Juli nanti. Poros ini akan melawan koalisi PDIP, PKB, NasDem dan Hanura yang mengusung Jokowi sebagai capres. (merdeka)
PKS PIYUNGAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar