Aneh, Apa Hubungannya? Jika PKS Dukung Prabowo Akan Mengkhianati Ikhwanul Muslimin - Bulan Sabit Kembar

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

5 Mei 2014

Aneh, Apa Hubungannya? Jika PKS Dukung Prabowo Akan Mengkhianati Ikhwanul Muslimin


Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ahmad Fuad Fanani menilai ketidakpastian koalisi antara Gerindra dengan PPP telah membuka kesempatan bagi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Menurutnya, keengganan PKS berkoalisi dengan PDIP maupun mendukung Joko Widodo di pemilu presiden (pilpres) akan menjadi keuntungan bagi Gerindra.

"Koalisi PKS-Gerindra sangat memungkinkan, karena ada keengganan tertentu untuk ikut PDI-P dan capresnya Joko Widodo," kata Fanani, di Jakarta, Minggu (4/5).

Fanani mengatakan, rencana bergabungnya PKS dengan Gerindra memang menarik untuk dicermati. Sebab, waktunya hampir bersamaan dengan akan dihukum matinya 683 tahanan Ikhwanul Muslimin oleh rezim militer di Mesir. "Pemimpin Ikhwanul Muslimin di Mesir, Mohammed Badie termasuk yang akan dihukum mati dan sebagian hukumannya ada yang berubah menjadi seumur hidup," ungkap Fanani.

Bahkan, kata dia, penguasa militer Mesir, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi akan maju sebagai kandidat presiden dalam pemilu presiden akhir Mei ini. "PKS yang ada hubungannya dengan Ikhwanul Muslimin di Mesir tentu harus mempertimbangkan fakta itu, karena Gerindra adalah partai yang dipimpin Prabowo yang militer dan banyak tradisi militer yang dipakai dalam acara partai," ujar Fanani.

Jika PKS jadi bergabung dengan Gerindra, lanjut Fanani, maka partai yang pernah dipimpin Luthfi Hasan Ishaaq itu akan dinilai tidak berempati terhadap saudara-saudaranya di Mesir. PKS tegas dia, Fanani, juga akan dianggap "berkhianat" terhadap komitmen perjuangan Ikhwanul Muslimin yang selama ini banyak menjadi korban kekejaman militer di Mesir dan berbagai negara lainnya di Timur Tengah.

"PKS harus mempertimbangkan fakta sejarah. Banyak partai Islam di Indonesia dan luar negeri menjadi korban represi aparat militer. Mantan Presiden Muhammad Mursi di Mesir yang dikudeta oleh militer tentu juga harus jadi catatan tersendiri juga bagi PKS," ujar Fanani yang juga  Direktur Riset Maarif Institute itu.

Jika hanya bekerjasama dengan militer dianggap mengkhianati Ikhwanul Muslimin, berarti bukan hanya PKS saja. Seluruh Partai Islam juga telah mengkhianati saudara-saudaranya di Mesir. Sebagaimana saat berkoalisi dengan Presiden SBY yang dari kalangan Militer.

Lebih mengkhianati Ikhwanul Muslimin lagi jika PKS mendukung Jokowi yang jelas tidak mampu mengemban amanah dengan baik dan terlihat sangat berambisi saja untuk mendapatkan jabatan.

Walaupun demikian, PKS jelas tidak mempunyai hubungan kelembagaan dengan Ikhwanul Muslimin kecuali hubungan sesama umat Islam.(Suaranews)







Sumber : Facebook Artati Sansumardi








 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here