Beberapa hari jelang Pemilihan Umum (Pemilu ) Legislatif, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terus memantapkan langkah guna mencapai target tiga besar. Seperti yang terlihat dalam gelaran kampanye PKS yang berlangsung di Gelanggang Olahraga (GOR) Manahan, Solo, Sabtu (5/4).
Berbekal konsep budaya, PKS begitu banyak menonjolkan budaya Jawa di hampir setiap sesi kampanye. Dimulai dari arak – arakan kereta kuda yang membawa Anis Matta masuk ke dalam GOR, kemudian dilanjutkan dengan atraksi terbang tokoh pewayangan Gatotkaca saat melakukan simulasi pencoblosan Pemilu.
Menurut Presiden PKS, Anis Matta, partainya sangat mendukung penuh pelestarian budaya daerah, karena hal tersebut akan memiliki dampak terhadap kemajuan pembangunan nasional.
“Solo sebagai kota yang kental dengan kebudayaan. Untuk membangun Indonesia pada tahun-tahun mendatang, Indonesia butuh suatu kebudayaan baru sebagai jalan besar menuju Indonesia besar,” jelas Anis saat menyampaikan orasinya dihadapan ribuan kader dan simpatisan PKS.
Sementara itu, saat disiggung mengenai isu calon Presiden, pria asal Makassar, Sulawesi Selatan ini juga menyatakan bahwa dirinya bukan orang Jawa yang selama ini selalu diidentikkan dengan persoalan Capres dari suku Jawa. Dikatakan Anis, dirinya juga bukan orang hebat dan hanya berasal dari suku Bugis.
“Saya hanya ingin menjelaskan jika saya ini orang biasa. Saya juga bukan orang Jawa, tapi dari Bugis. Apa tetap mau mendukung jadi calon presiden?,” tandasnya
Dalam kampanye akbar yang dihadiri tak kurang dari 3500 kader dan simpatisan PKS tersebut, turut hadir Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, Sekjen PKS Taufiq Ridho, para caleg PKS dan para artis ibukota yang turut menyemarakkan jalannya acara.
Sumber : Facebook Artati Sansumardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar