Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saat ini berdiri bersama rakyat menolak kenaikan BBM bersubsidi. Dengan tegas PKS menolak rencana kenaikan BBM walau termasuk bagian dari koalisi pemerintah. Sikap PKS ini berseberangan dengan anggota Sekretariat Gabungan (Setgab) lainnya. Beberapa partai koalisi pun kebakaran jenggot dan mengancam untuk mengeluarkan PKS dari Setgab. Namun, PKS tidak takut dikeluarkan dari Setgab.
Pengamat politik dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (SIGMA), Said Salahuddin, mengatakan, jika PKS dikeluarkan dari koalisi Setgab, maka partai dakwah ini akan mereguk kemenangan besar pada Pemilu 2014 mendatang. Pasalnya, rakyat sudah dipastikan akan memilih partai yang dinilai dapat menyalurkan aspirasi masyarakat.
"Pemilih akan menaruh hormat atas ketegasan sikap PKS yang konsisten menolak kenaikan harga BBM bersubsidi dan siap kehilangan posisi di kabinet demi membela rakyat," kata Said seperti dikutip Kompas.com.
Keuntungan lain, kata Said, PKS bisa sedikit bernapas lega karena masyarakat akan melupakan prahara kasus korupsi yang tengah menerjang mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq. Tak menutup kemungkinan, elektabilitas PKS di 2014 akan sedikit terdorong akibat sikap PKS yang tidak pro terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Bisa saja begitu. Sepanjang mereka konsisten pada sikapnya menentang penaikan harga BBM, dan didukung oleh kasus LHI beserta orang-orang di lingkaran PKS yang tengah diproses KPK cepat selesai," tandasnya.
Sumber : Facebook Artati Sansumardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar