Aksi Para Tim Sukses Capres Di Sosial Media - Bulan Sabit Kembar

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

24 April 2014

Aksi Para Tim Sukses Capres Di Sosial Media

Sumber gambar kaskus
 Waketum Gerindra Fadli Zon mengeluhkan ulah 'Pasukan Nasi Bungkus' yang tak lain adalah laskar cyber bayaran yang mem-black campaign Prabowo Subianto. Fenomena 'Panasbung' ini memancing reaksi beragam dari sejumlah parpol dan tim sukses capres.

PoliticalWave sebuah lembaga pemantau aktivitas dunia maya merekam asal muasal istilah 'Pasukan Nasi Bungkus'. Menurut pendiri PoliticalWave, istilah ini sebenarnya sudah muncul sejak 2012 saat pemilihan kepala daerah Jakarta digelar.

Istilah itu dipopulerkan pertama kali oleh sebuah akun anonim di Twitter untuk menyerang pendukung Joko Widodo (Jokowi) yang saat itu maju sebagai calon Gubernur Jakarta. "Istilah itu kemudian populer hingga kini," kata pendiri Pendiri PoliticalWave Yose Rizal saat berbincang dengan detikcom, Selasa (22/4).

Laskar 'Panasbung' muncul seiring maraknya penggunaan media sosial, seperti Facebook dan Twitter di Indonesia sejak 2010 lalu. Bahkan pada tahun 2012 pengguna Facebook di Indonesia menempati urutan ke empat di dunia.

Berikut tanggapan tim sukses capres menyikapi fenomena 'Pasukan Nasi Bungkus':

Prabowo bentuk 'Cyber Army' atasi 'Panasbung'

'Pasukan nasi bungkus' (Panasbung) atau laskar cyber bayaran membanjiri jagat maya. Gerindra tak mau Prabowo Subianto jadi sasaran black campaign 'panasbung'. Gerindra pun mempersiapkan 'cyber army'.

"Gerindra berupaya mengimbangi dengan kampanye positif. Kita tidak mau serang balik akun anonim, kecuali ada nama jelas. Panasbung ini kan jadi sampah virtual. Jadi kalau baliho itu sampah visual, panasbung ini bikin sampah virtual," kata Waketum Gerindra Fadli Zon, kepada detikcom, Selasa (22/4).

Gerindra memang tak punya pasukan khusus untuk menghadapi 'Panasbung'. Tapi ada pasukan relawan dari kader yang membentuk semacam 'cyber army'.

"Kita ada volunteer (relawan) dari para caleg dan yang lain. Kita kan biasanya kampanye terbuka dan terang-terangan. Jadi kita tidak berkampanye negatif seperti panasbung," katanya.

Jokowi tak kenal 'Pasukan Nasi Bungkus', adanya sayur lodeh

Wakil Ketum Gerindra Fadli Zon berpuisi tentang 'pasukan nasi bungkus' atau laskar cyber bayaran yang mem-black campaign Prabowo. Kubu Jokowi langsung merespons, tapi setengah berkelakar.

Kubu Jokowi tak memungkiri adanya tim khusus di jadad maya. Namun di PDIP tidak mengenal istilah 'pasukan nasi bungkus' atau yang disebut Fadli Zon laskar cyber bayaran.

"Kemarin kita kumpulin 15 jaringan untuk silaturahim dan saling kenal. Salah kalau nasi bungkus, kita makan prasmanan sayur lodeh sama anggota DPR Tubagus Hasanuddin, Sidarto, saya, dan Arif Budimanta. Jokowi malah nggak tahu apa-apa," kata jubir PDIP, Eva Kusuma Sundari, kepada detikcom, Selasa (22/4).

Pasukan nasi bungkus boleh, nasi kotak juga boleh

Gubernur DKI Jokowi blak-blakan soal strategi menghadapi 'Pasukan Nasi Bungkus' yang menyerangnya di dunia maya. Jokowi dibackup tim Cyber Army yang tangguh.

"Ya kalau punya wajar-wajar saja. Masa diserang diam saja. Diserang ya jawab. Tapi bahwa mereka dibayar, itu yang harus dibayar," kata Jokowi di Bandara Radin Inten II, Lampung, Rabu (23/4).

Menurut Jokowi semua serangan di dunia maya itu harus dijawab dan diluruskan. Tak peduli itu dari pasukan nasi bungkus atau istilah lainnya.

"Kalau ada yang bilang pasukan nasi bungkus, pasukan nasi kotak ya terserah. Kita tidak ngerti itu siapa," kata Jokowi.

Tim backup Jokowi sendiri terdiri dari relawan. Jokowi tak mengorganisir dengan rapi tim yang tersebar di seluruh nusantara ini.

PKS punya tim media sosial, bukan 'Panasbung'

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) punya tim media sosial. Tim tersebut bak tim sukses di jagad maya. Namun tim itu kata Wasekjen PKS Fahri Hamzah bukan laskar cyber bayaran alias 'Pasukan Nasi Bungkus' yang disingkat 'Panasbung'.

"Kami punya tim media sosial," kata Fahri kepada detikcom, Selasa (22/4/2014).

Fahri tak mau tim tersebut disebut sebagai pasukan nasi bungkus. Istilah pasukan nasi bungkus diutarakan oleh Waketum Gerindra Fadli Zon dalam sebuah puisi tentang laskar cyber bayaran yang juga tim sukses parpol maupun capres tertentu.

"Di PKS nggak ada," tegas Fahri.

Golkar tak kenal 'Panasbung' tukang bully

Waketum Gerindra Fadli Zon membuat satire bertajuk 'Pasukan Nasi Bungkus' tentang pasukan cyber yang melakukan black campaign. Jubir Golkar Tantowi Yahya mengakui bahwa partainya pun memiliki cyber team, tapi bukan 'Panasbung' yang tukang bully.

"Kita punya soal tim cyber itu. Kita sadarlah generasi muda bisa didekati lewat dunia cyber, entah itu Twitter, Facebook, dan lainnya. Tapi kita anti yang namanya mem-bully di dunia cyber," ujar Tantowi saat berbincang dengan detikcom, Selasa (22/4).

Dia pun menyadari 'peperangan' di dunia maya cukup sengit. Debat kusir tanpa data pun tak terhindarkan.

"Saya juga perhatikan itu 'Panasbung' yang seakan-akan kalau yang kritik Jokowi itu salah semua, dimusuhi banyak orang. Kita nggak mau lah seperti itu. Tetap pakai data," imbuh Tantowi.

Tantowi pun menyebut tim cyber Golkar tersebut memiliki markas yang cukup high-tech. Tim ini cukup signifikan dalam mensukseskan pileg.

"Tim ini kan untuk pemenangan Golkar dan nantinya akan beraksi lagi untuk memenangkan Pak ARB sebagai capres. Ketua tim ini adalah Pak Erwin Aksa," pungkas Tantowi.


SUMBER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here