Ternyata Hasil Sadapan Terungkap Bu Ani Jegal JK Maju 2009 - Bulan Sabit Kembar

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

16 Desember 2013

Ternyata Hasil Sadapan Terungkap Bu Ani Jegal JK Maju 2009


 Hasil sadapan Edward Snowden yang terbongkar ke atas permukaan ternyata cukup banyak memuat fakta – fakta yang mengejutkan lantaran menimbulkan tanda tanya, benar atau tidak. Terutama terungkapnya cerita mengenai besarnya dominasi Bu Ani Yudhoyono di dalam mempengaruhi kebijakan presiden SBY.

Seperti diketahui, ocoran Edward Snowden jika intelijen Australia mengincar lingkaran dalam istana kepresidenan kian terbukti. Media Australia, The Australian, mengungkap balasan mengapa telek sandi negeri kanguru itu  menyadap telepon Ibu Negara Kristiani Herawati alias Ibu Negara Ani Yudhoyono.

The Australian, yang mengaku mendapat data dari Wikileaks, menyampaikan, pada 17 Oktober 2007, terdapat kawat diplomatik yang dikirim dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta kepada para diplomat di Canberra dan CIA.

Isi kawat tersebut berpesan tentang peran The first lady itu dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Bu Ani, meski tak masuk dalam anggota kabinet, tetapi punya posisi penting dalam pengambilan kebijakan pemerintahan SBY. Tak hanya itu, Ibu Ani juga diduga turut berperan dalam meminimalisir Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam kebijakan di pemerintahan.

Kawat diplomatik itu juga menyebutkan,upaya Bu Ani membatasi akses para penasihat presiden dengan menguatkan perannya sebagai penjaga utama akses ke SBY. Bu Ani juga disebut mampu memaksa SBY sebagai presiden untuk memlihat dan memilih pendapat ibu dua putra itu.

Secara terpisah, Direktur Kajian Politik Center for Indonesian National Policy Studies (CINAPS) Guspiabri Sumowigeno mengatakan, Australia berusaha menekan Indonesia dengan permasalahan Papua setelah kedua negara bersitegang masalah penyadapan.

“Indonesia nampak menghindari ketegangan diplomatik yang berlarut-larut dengan Australia. Kartu Papua merupakan jurus Australia memaksa Indonesia untuk melakukan hubungan bilateral kedua negara tersebut,” kata Sumowigeno, Ahad (01/12).

Menurut dia, setelah surat PM Australia, Tony Abbott, diterima Presiden Susilo Yudhoyono, Indonesia menyodorkan ajakan pada Australia menyusun protokol dan kode etik bagi hubungan kedua negara.

“Sebenarnya tidak lazim suatu negara yang dirugikan malah berinisiatif menyodorkan solusi untuk perbaikan hubungan yang

rusak,” katanya.

Sentimen publik, ujarnya, sebenarnya menginginkan Indonesia bisa lebih tegas menghukum Australia, tetapi hal itu sulit dipenuhi pemerintah. Hal ini karena Indonesia cukup tergantung pada kerja sama politik dengan Australia dalam menjamin status politik wilayah Papua.

Kutipan singkat sebagai berikut :pada  17 Oktober 2007, sebuah telegram rahasia dikirim Kedutaan Besar AS di Jakarta untuk para diplomat Amerika di Canberra, Australia, dan CIA. Isinya, saat terungkap enam tahun kemudian, menjadi aspek paling kontroversial dari skandal mata-mata Australia terhadap Indonesia karena sasarannya adalah ibu negara Indonesia.

Telegram tersebut membahas “dinamika baru” dalam keseimbangan kekuasaan di pentas politik Indonesia dengan munculnya seorang pemain yang menjadi penasihat paling berpengaruh bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun, orang penting baru ini, kata telegram itu, bukan wakil presiden, bukan pula anggota kabinet inti SBY. Dia adalah istri SBY, yaitu Kristiani Herawati, atau dikenal sebagai Ibu Ani Yudhoyono. Demikian laporan media Australia, The Australian, dalam situs webnya, Sabtu (14/12). .

“Menurut sejumlah kontak, ibu negara Indonesia telah menancapkan pengaruhnya ke Istana dan muncul sebagai penasihat tak terbantahkan bagi Presiden SBY,” kata telegram itu. “Naiknya Kristiani Herawati rupanya mengorbankan para penasihat penting lainnya. Ibu negara diduga telah memanfaatkan aksesnya ke Presiden demi membantu teman-temannya dan meremehkan para musuhnya, termasuk Wakil Presiden (Jusuf) Kalla,” tulis laporan itu.

Telegram itu mengatakan, Ibu Ani membatasi akses para penasihat lain ke Presiden dan bahwa “dengan memperkuat perannya sebagai gatekeeper, ibu negara mampu menyediakan bagi Presiden pandangan dan perspektif kebijakan yang dipilihnya sendiri.”

Publik menduga sangat boleh jadi “dosa” Bu Ani ini yang terbongkar oleh sadapan itu akan dipermasalahkan kelak oleh lawan politik presiden SBY sesudah SBY lengser keprabon 2014 nanti. Tidak jelas,  apakah akibat daripada banyaknya “dosa” politik presiden SBY ketika berkuasa dimasa lalu, maka diberitakan bahwa SBY sudah mempersiapkan pengacara keluarga.

Tugasnya akan menangani semua permasalahan yang terkait dengan keluarga besar SBY. Hal itu tenyata telah diungkapkan oleh pengacara Albert Situmorang SH ketika berbicara pada salah satu acara “Indonesia Lwyer’s Club” beberapa waktu yang lalu.





Sumber : Facebook Artati Sansumardi




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here