Orang SBY Semakin Parah Tersangkut Kasus Korupsi

Parah, banyak sekali orang dekat presiden SBY yang terlilit kasus korupsi dan otomatis menjadi pasien tetap di KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Boleh dikata semenjak SBY menjadi presiden terpilih priode kedua, korupsi dikalangan Istana merebak.

Setuju atau tidak setuju, tentu saja Dipo Alam terpaksa repot. Pasalnya, nama Sekertaris Kabinet Dipo Alam dan Sekjen Partai Demokrat yang juga putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) disebut memiliki kedekatan dengan bos Kernel Oil Singapura Widodo Ratanachaitong.

Menanggapi hal itu, Dipo meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Widodo untuk diperiksa terkait keterlibatannya dalam kasus suap di SKK Migas.

“Saya tidak kenal dengan Widodo Ratanachaitong, jadi saya tidak mengerti kenapa nama-nama Ibas dan saya dikait-kaitkan. Jadi saya kira ada baiknya KPK mendapat kejelasan dari Widodo, supaya masalah ini clear,” kata Dipo kepada media di Jakarta, Selasa (10/12).

Bahkan dalam wawancara dengan Tv One dalam acara ILC (Indonesia Lawyers Club), Selasa malam (10/12), Dipo Alam menyebut bos Kernel dengan plesetan “Widodo Ratnajaipong” . Pada kesempatan tersebut, Dipo juga meminta agar institusi tindak kejahatan korupsi itu melihat alasan pembubaran BP Migas yang berubah menjadi SKK Migas.

“Kalau mau sekalian lihat dengan pembubaran BP Migas menjadi SKK Migas,” kata Dipo.

Seperti diketahui, dalam dokumen pemeriksaan tersangka Deviardi yang diperoleh wartawan, Rabu (20/11/)  menguak kedekatan Widodo dengan Dipo dan Ibas. Sebagaimana diketahui hal itu terungkap dalam sadapan perbincangan antara Widodo dan Deviardi. Hasil sadapan percakapan itu berdurasi sekitar 15 menit dan dilakukan sekitar pukul 21.03 WIB pada 24 Juni 2013.

“Bahwa benar berhubungan dengan Widodo, Cumlaude di Australia dan punya tujuh perusahaan minyak di luar negeri semuanya CNC, bahwa Widodo mempunyai jaringan ke Istana, Ibas, DPR, dan sampai kepada Dipo Alam,” begitu bunyi salah satu petikan rekaman pembicaraan Widodo dengan Ardi seperti tertulis dalam dokumen.

Dugaan keterlibatan Widodo dalam suap SKK Migas disebutkan dalam dakwaan yang disusun Jaksa KPK untuk anak buahnya Simon Gunawan Tanjaya. Dalam dakwaan itu disebutkan bahwa Simon bersama-sama Widodo menyuap 900.000 dolar AS dan 200.000 dolar Singapura kepada Rudi Rubiandini.

Maksud penyuapan itu agar Rudi selaku Kepala SKK Migas dapat meloloskan perusahaan Widodo dalam lelang terbatas minyak mentah dan kondesat.

Terkait dengan adanya kasus suap dan korupsi di SKK Migas, turut terseret nama kader Demokrat yang juga Ketua Komisi VII Sutan Bhatoegana dan Tri Yulianto. Bahkan ada nama besar yaitu Menteri ESDM Jero Wacik, yang juga sudah diperiksa oleh KPK.  Jero dikenal luas sebagai “diehard” SBY.

Padahal publik pernah terpukau oleh slogan Partai Demokrat – parpol bentukan SBY – yang pernah sesumbar dengan iklan kolosal di televisi yang bermotto : Katakan Tidak Pada Korupsi!!




Sumber : Facebook Artati Sansumardi