Inilah 4 Kesaksian 'Bunda Putri' Yang Membuat Istana Kelabakan - Bulan Sabit Kembar

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

11 Desember 2013

Inilah 4 Kesaksian 'Bunda Putri' Yang Membuat Istana Kelabakan

Kasus Hambalang bak bola panas yang terus bergulir dan mengungkap fakta baru. Belakangan, nama Sylvia Sholeha alias Bu Pur tiba-tiba mencuat dalam kasus itu.

Bu Pur disebut-sebut punya kewenangan besar dalam proyek yang melibatkan mantan Menpora Andi Mallarangeng itu. Bola panas terus bergulir dengan bocornya sebuah dokumen yang diyakini sebagai Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Bu Pur.

Dalam BAP itu Bu Pur mengaku berupaya membantu temannya untuk memenangkan tender mebel dalam proyek tersebut. Bu Pur bahkan mengaku melakukan sejumlah lobi terhadap para pejabat terkait.

Kemarin, Bu Pur dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan terdakwa kasus Hambalang, Deddy Kusdinar. Dalam kesaksiannya, Bu Pur mengakui memiliki kedekatan dengan Cikeas.

Dalam kesaksiannya di persidangan dan keterangannya di BAP yang bocor ke media, Bu Pur cenderung mengkaitkan-kaitkan Istana dengan kasus Hambalang. Berikut empat cerita Bu Pur yang sudutkan Istana.

1. Ngadu ke Bu Ani soal proyek Hambalang

Dalam dokumen yang diyakini sebagai Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Bu Pur atas tersangka Deddy Kusdinar menyebutkan Bu Pur sempat bicara proyek dengan istri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono. Dalam BAP itu, Ani bahkan sempat memperingatkan Bu Pur agar hati-hati.

Bu Pur mengadu ke Bu Ani melalui sms karena mendapat jawaban yang tak enak dari Menpora saat itu, Andi Mallarangeng. Padahal saat itu Bu Pur mengucapkan terima kasih kepada Andi atas tender proyek mebel Hambalang yang dimenangkan temannya bernama Steve.

"Esok harinya, saya kirim SMS ke nomor HP Ibu Ani Yudhoyono. Bunyinya: 'Ibu Negara, saya tidak enak, niat saya mau melapor ke Andi Mallarangeng kalau teman adik ipar saya dapat proyek di Kemenpora. Tapi kayaknya dia marah," kata Bu Pur dalam dokumen itu.

Kemudian, Ani Yudhoyono pun membalas dengan nada mengingatkan. "Bu Pur jangan main-main dengan pejabat, nanti dipelintir," balas Ani, yang diakui Bu Pur.

Dia pun mengaku meminta proyek hanya untuk membantu teman-temannya. "Saya hanya bantu adik-adik ini," balas Bu Pur kepada Ibu Negara.

2. Minta pengamanan Sutarman atas permintaan sepupu SBY

Bu Pur mengaku diminta oleh Widodo Wisnu Sayoko untuk meminta pengamanan kepada Sutarman yang saat itu masih menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya. Saat itu ada demonstrasi terkait proyek Hambalang di Kemenpora. Demonstrasi itu dilakukan oleh sejumlah LSM.

"Jadi Widodo sore hari telepon saya, karena besok pagi ada demo besar yang butuh pengamanan dari Polda Metro," ujar Bu Pur di persidangan terdakwa Kasus Hambalang Deddy Kusdinar di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (10/12).

Menurutnya, Widodo mengenal Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga di Kemenpora Deddy Kusdinar. Widodo merupakan sepupu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Jadi kebetulan Widodo memang kenal saya. (Widodo) Sepupunya bapak. Bapak SBY," jawab Bu Pur.

Setelah berkomunikasi lewat telepon, Bu Pur kemudian bersama Deddy dan Widodo mendatangi Polda Metro Jaya untuk bertemu Sutarman. Mereka meminta pengamanan di Kemenpora.

Bu Pur mengaku berani mendatangi Sutarman karena telah mengenalnya. Sutarman merupakan junior suami Ibu Pur, Kombes Pol (Purn) Purnomo D Rahardj sewaktu di Akmil. Bu Pur mengatakan respon Sutarman kala itu segera mengirimkan pasukannya untuk mengamankan demo besok.

"Ya segera dikirim anggota untuk pengamanan tersebut," ujar Bu Pur meniru respons Sutarman.

3. Dekat Cikeas dan elite Demokrat

Bu Pur diketahui memiliki kedekatan dengan Cikeas dan politikus Demokrat. Bu Pur mengaku pernah membesuk Ibunda SBY yang tengah sakit di kediaman SBY di Cikeas. Saat itu, Bu Pur pertama kali mengenal Widodo Wisnu Sayoko, yang merupakan sepupu SBY.

"Di kediaman eyang," jawab Bu Pur saat ditanya dimana kenal Widodo, Hal itu terungkap di persidangan kasus Hambalang dengan terdakwa Deddy Kusdinar, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (10/12).

"Dalam rangka apa?," tanya Hakim anggota Ugo. "Karena sakit," timpal Bu Pur.

"Eyang siapa?" cecar Hakim Ugo. "Ibunya Pak SBY," jawab Bu Pur

Tak hanya itu, Bu Pur juga diketahui kenal dekat dengan Andi Mallarangeng yang saat merupakan elite Demokrat.

"Yang saya tahu penggemarnya Pak Andi (Mallarangeng). Pak Andi kan orangnya ramah, banyak disukai semua orang, termasuk salah satunya Bu Pur," ujar Sekretaris Pribadi Menpora Andi Mallarangeng, Iim Rohimah saat bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jumat (6/12).

Menurut Iim, Bu Pur juga pernah datang ke kantor Andi dan membawakan roti unyil. "Bu Pur datang ke kantor Kemenpora saat awal-awal jadi menteri. Bu Pur datang minta foto sama Pak Andi. Bawa roti unyil. Kalau datang, dia (Bu Pur) bawa roti unyil," ujar Iim.

4. Bu Pur akui suaminya teman seangkatan SBY di Akmil

Dalam audit investigasi jilid 2 BPK terkait proyek Hambalang, disebutkan bahwa istri kepala rumah tangga Cikeas, Kombes Pol (Purn) Purnomo D Rahardjo, Sylvia Sholehah atau Bu Pur ikut andil dalam memuluskan proyek Hambalang.

Meski kerap datang ke Cikeas, Bu Pur membantah dirinya merupakan Kepala Rumah Tangga Cikeas. Menurut Bu Pur suaminya Purnomo, hanya teman seangkatan Presiden SBY di Akademi Militer tahun 1973.

"Tidak (Ibu Kepala RT Cikeas). Saya cuma seangkatan beliau. Suami saya seangkatan SBY tahun 1973," jelasnya.

Sekarang, kata Bu Pur, suaminya itu bekerja staf khusus Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah yang dipimpin oleh Syarief Hasan.

"Suami saya Purnomo, sekarang staf khusus Menteri Koperasi," ujarnya.





Sumber : Facebook Artati Sansumardi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here