Antara PENJARA dan ISTANA - Bulan Sabit Kembar

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

11 Desember 2013

Antara PENJARA dan ISTANA

Sesungguhnya ketidak adilan di dunia penegak hukum pernah terjadi sejak dahulu kala. Ketika sebuah kasus bersinggungan dengan lingkaran kekuasaan/istana. Demi menjaga gengsi, harga diri keluarga istana, maka rakyat pun di korbankan. Sungguh kezhaliman penguasa terhadap penegakan hukum pernah diabadikan di Alquran. Kini peristiwa itu terulang kembali di negeri ini...

 Mari kita simak kisah AlQuran berikut ini: “..Dan jika bajunya bagian depan yang robek maka perempuan itu yang benar...dan jika yg robek bagian belakang maka Yusuf yang benar...maka didapati baju Yusuf AS belakangnya yang sobek..” (QS.12:27-29). Fakta pengadilan...Yusuf tak bersalah...tapi demi keselematan ibu negara...Yusuf harus dipenjara...tuduhan berat...berusaha memperkosa ibu negara... Tahukah engkau ikhwah fillah...gerangan apa yang membawa Yusuf ke istana?..mimpi tentang sapi besar makan sapi kecil.

Sebelum Soekano jadi presiden..dia mencicipi penjara sukamiskin dan digul...

Buya Hamka menulis tafsir al azhar dipenjara...Sayyid Qutb menulis dzilalil quran dipenjara...

Napoleon Bonaparte merasakan penjara Elba, seperti Nusakambangan di kita.

 Politik punya dua pilihan extrem....penjara dan istana.... Bagi kita para mutaharrik, mujahid, duat ilaLlah, putusan hakim terhadap ustadzunaafadhil merupakan bukti bahwa insyaAllah kita memang sedang berada di jalan da'wah. Tabiat jalan ini menuntut para penggiatnya untuk merasakan ujian da'wah.. Bukankah para sahabatpun pernah diuji.. Bukankah para anbiya'pun pernah diuji.. Bukankah Imam Syahid pun pernah diuji..

QolaLlahu ta'ala "Yuriduna liyutfiu nuurollohi biafwahihim WaLlahu mutimnu nurihi" Jadi memang tujuan mereka bukan hanya sebatas ustadzunalfadhil LHI.. Namun target utama mereka adalah untuk membuat kader2 kita.. saudara2 kita melemah. Maka bersemangatlah ya ayyuhal ikhwah.. Sungguh tidaklah setiap ujian itu dimaksudkan untuk melemahkan.. namun justru ujian itu hadir sebagai sebuah keniscayaan untuk benar2 memisahkan mana yang emas dan mana yang loyang.

Ujian hadir untuk semakin mendekatkan kita yang berpegang dijalan dawah pada dawah itu sendiri. Kita yang butuh da'wah.. Kita yg butuh berjamaah. Ujian hadir.. untuk lebih meyakinkan kita bahwa yang Maha Kuasa itu hanya Allah swt.. Bahwa semua skenario tipu daya itu hanyalah lemah bagai sarang laba2.. Bahwa yang kuat hanya yang berasal dari Allah swt. bahwa kemenangan dan izzah akan diberikan kepada hambaNya yang iltizam dalam da'wah ini.

 Maka bersiap2lah ya ayyuhal ikhwah..bersemangatlah.. luruskan niat kita. Antum ruhuljadid fijasadilummah.. Da'wah ini milik Allah swt. Dan pasti akan dimenangkan olehNya atas musuh-musuhNya. Boleh jadi waktu kita tidak cukup untuk menyaksikan saat-saat itu.. Tapi yang pasti.. pastikan bahwa kita telah dan akan tetap berupaya menjadi salah satu batubata kecil didalamnya..Semoga balasan kebaikan yang banyak Allah swt limpahkan yang banyak bagi ustadzunalfadhil Lutfi Hasan Ishaq.





Sumber : Facebook Artati Sansumardi

1 komentar:

  1. Kadang memandang sesuatu peristiwa dari satu sisi kepentingan pribadi atau golongan, bukan objektifitas, kalau suatu putusan menyangkut komunitasnya, pasti selalu dirasa tdk adil, walaupun secara hati nurani putusan tsb sesungguhnya kalau dikaitkan secara syar'i masih terlalu ringan, namun apabila keputusan hukum tsb utk lawan politik, maka pasti akan keluar statement juga, bahwa hal tsb kurang berat/tdk adil,utk itu agar kita dpt berpikiran sesuai hati nurani, keluarlah dari lingkungan sistem

    BalasHapus

Post Top Ad

Responsive Ads Here